WAGUB SUDIKERTA: MOMEN TEPAT BANGUN BALI UTARA

Singaraja – Maritim

INDONESIA Tourism Development Corporation (ITDC) ditantang oleh Ktut Sudikerta Akil Gubrnur Bali, untuk  mengembangkan kawasan wisata di Kabupaten Buleleng, wilayah Bali utara. Pekan lalu, saat melepas gerak jalan yang diikuti 3.000 peserta dari perwakilan 31 BUMN,Wagub brucap: “Saya tawarkan lahan seluas 600 hektare milik Pemprov Bali di Buleleng Barat untuk dikerjasamakan dengan BUMN khususnya ITDC”..

Sudikerta mengajak BUMN membangun di Buleleng sebagai pemerataan pariwisata di Bali utara dan selatan. Ia juga mengimbau masyarakat mendukung upaya menyelaraskan pembangunan yang selama ini masih terfokus di bagian selatan. Kata dia pembangunan di wilayah Bali selatan sangat pesat, sedangkan di Bali utara yang tak kalah memiliki potensi belum tersentuh. “Kini momen yang tepat untuk membangun Bali utara dan memberikan pilihan kepada wisatawan untuk eksplore ke utara,” ujarnya.

Lebih lanjut Sudikerta menambahkan bahwa kini terjadi fenomena mengkhawatrikan yakni banyak wisatawan yang mengalihkan tujuan ke Lombok dan Banyuwangi. Menurutnya  setiap hari terjadi eksodus sekitar 5.000 orang ke pulau lain. Hal itu perlu dicari sebabnya, dan solusinya adalah melakukan pemerataan agar terjadi seimbangkan. Menurut Sudikerta, ke depan terdapat enam rencana pembangunan untuk pemerataan, meliputi Bandara Bali Utara, jalan tol, pengembangan stadion internasional Ngurah Rai, pembangunan kereta api, pengembangan industri pariwisata di Buleleng Barat, dan penataan Pura Besakih.

“Tahap pembangunan program-program tersebut, khususnya jalan tol sepanjang 170 kilometer sudah dalam tahap penyusunan detail engineering design,” kata Sudikerta.

Terkait dengan tantangan Wagub itu, Abdulbar M. Mansoer Direktur Utama ITDC merespons positif ajakan membangun Bali utara. Fihaknya sangat berminat, karena hal itu dinilai menjanjikan, sebab pangsa pasar di Bali utara masih sangat terbuka. Namun yang jadi kendala ialah rencana membangun kawasan wisata Bali Utara oleh ITDC sejak 2015 masih terkendala legalitas lahan. Kendati Pemprov telah tawarkan lahan 600 hektare di Gerogak dan Bayuwedang, kedua lahan itu masih difungsikan dan terikat kerja sama dengan pihak lain. Akibatnya, hingga saat ini pihak ITDC belum bisa mengembangkan kawasan tersbut.

Menurutnya, pengembangan kawasan wisata Bali Utara masih perlu peran Pemprov Bali, diantaranya kepastian lahan yang digunakan sudah clear dan clean serta dukungan konektivitas dan aksesibilitas. Menurut dia, suatu destinasi akan ramai dikunjungi jika ada jalan yang mudah diakses. ***ADIT

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *