TERDAMPAK ERUPSI, OBYEK WISATA BALI SEPI

Kawasan wisata snorkeling Tulamben, Karang Asem
Kawasan wisata snorkeling Tulamben, Karang Asem

Bali – Maritim

ERUPSI Gunung Agung mulai berdampak ke sektor pariwisata. Arief Yahya, Menteri Pariwisata berasumsi, bila selama ini wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Bali, sehari mencapai 15.000 orang, dengan terjadinya letusan Gunung Agung akan terjadi potensi kerugian sekitar Rp.250 miliar/hari. Hal ini sudah mulai ditandai dengan kian sepinya kawasan wisata selam Pantai Tulamben Kabupaten Karangasem. Kondisi obyek wisata yang berlokasi di sebelah timur Gunung Agung ini, berbanding terbalik dengan sebelumnya, yang biasa ramai dikunjungi wisman dan wisnus. Ucap Made Mangku Surata, warga Tulamben: “Sejak Gunung Agung meletus, kunjungan wisatawan menurun. Demikian pula ditutupnya bandara Ngurah Rai, juga sangat berdampak pada jumlah wisatawan yang datang”.

Pada hal, kendati Tulamben kian sepi dan banyak warganya yang mengungsi, namun Joshua, wisman asal Amerika Serikat, masih tampak menikmati indahnya Pantai Tulamben. Ia mengaku sudah tahu adanya travel warning dari Washington, tetapi karena “kecanduan” berwisata di Bali, maka  tak terlalu terpengaruh dengan erupsi Gunung Agung. Katanya kepada Maritim saat ditemui di pantai Tulamben:I’m not afraid, because that is natural cycle for volcano mountain (Saya tak takut karena itu adalah siklus alam gunung berapi)”.

Kawasan wisata Tanah Lot , Tabanan

Dampak erupsi Gunung Agung benar-benar memukul dunia pariwisata. Dua destinasi wisata andalan Kabupaten Tabanan yakni Tanah Lot dan Ulun Danu Beratan juga mengalami penurunan kunjungan wisatawan secara drastis, hingga mencapai sekitar 30%, sedang Ulun Danu Beratan, penurunannya mencapai 60%. I Ketut Toya Adnyata Manajer DTW Tanah Lot Rabu (29/11/2017) mengatakan dalam kondisi normal, rerata kunjungan tiap hari mencapai 8.000 orang, tetapi kini hanya tinggal sekitar 5.000 orang. Adnyana berharap bencana ini segera berlalu hingga kunjungan wisatawan kembali normal. Meski demikian pihaknya tetap melakukan promosi melalui media sosial maupun melalui travel agent.

Hal serupa juga diucapkan I Wayan Mustika, Manajer DTW Ulun Danu Beratan. Menurutnya, efek erupsi Gunung Agung dan ditutupnya Bandara I Gusti Ngurah Rai,  hanya 800 wisatawan yang berkunjung setiap hari. Pada hal, sebelumnya bisa sampai 2000 wisatawan berkunjung ke obyek wisata Ulun Danu Beratan. Menjawab pertanyaan Maritim, ia katakan tak bisa memprediksi jumlah kunjungan di ahir tahun 2017 ini. Yang biasanya high season, apalagi pada hari Natal dan pergantian tahun, wisatawan cukup banyak. Namun untuk akhir tahun ini, ia hnya bisa berharap agar kondisi cepat membaik dan iklim pariwisata kembali seperti semula. ***ERICK A.M./ADIT/Dps/Maritim

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *