OPTIMIS TARGET EKSPOR JATENG RP.91,2 T TERCAPAI

Furniture, salah satu andalan ekspor Jateng
Furniture, salah satu andalan ekspor Jateng

Semarang, Maritim

 

Read More

MESKIPUN pada bulan Agustus 2018 lalu sempat mengalami penurunan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimistis realisasi ekspor sepanjang tahun ini akan mampu mencapai target senilai US$.6,159 miliar, atau setara Rp.91,2 triliun, berdasar asumsi nilai tukar dolar Amerika Serikat terhadap mata uang rupiah berada pada level Rp.14.800.

 

Berdasar data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Agustus 2018, realisasi ekspor Jateng telah mencapai US$.4,387 miliar atau tercapai 71,23% dari target. Nilai tersebut pun lebih tinggi 12% dari realisasi ekspor pada periode yang sama tahun lalu senilai US$.3,917 miliar.

 

Arif Sumbodo, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng menjelaskan bahwa kenaikan ekspor Jateng, dibanding tahun lalu pun masih di atas target nasional yang ditetapkan sebesar 11%. Menurutnya, kinerja ekspor non-migas Jateng masih jadi andalan. Jelasnya: “Kalau pertumbuhannya tetap dapat kita pertahankan di atas 10%, tentu sudah bagus, dan target tahun 2018 ini insyaallah akan daoat tercapai”.

 

Sepanjang periode Januari-Agustus 2018, komoditas non-migas menjadi tulang punggung ekspor Jateng. Tekstil, kayu dan barang dari kayu, serta barang-barang hasil pabrik menjadi penyumbang terbesar. Dalam periode tersebut, ekspor non-migas Jateng mencapai US$4,26 miliar atau naik 12,74% dari ekspor non-migas pada periode yang sama tahun lalu. Adapun ekspor migas hanya senilai US$.127,42 juta atau turun 8,3% dari realisasi pada periode yang sama tahun lalu yang tercatat senilai US$.138,95 juta.

 

Terkait dengan neraca perdagangan Jateng yang masih mencatatkan defisit, Arif menilai hal tersebut disebabkan oleh dua hal utama. Yakni ekspor bahan baku dan barang moodal. Menurut Arif, kebutuhan terhadap bahan baku impor memang masih belum dapat dihindari karena banyak yang belum tersedia di dalam negeri. Adapun peningkatan impor barang modal terus meningkat seiring dengan naiknya investasi di Jateng. Total sepanjang Januari-Agustus 2018 nilai impor Jateng telah mencapai US$.9,73 miliar. Dengan demikian, defisit neraca perdagangannya kian melebar ke level US$.5,343 miliar.***MRT/2701

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *