Pelindo III Benoa Tanam 50.000 Bibit Bakau

CEO Pelindo III Bali Nusa Tenggara (depan) saat tanam bibit bakau
CEO Pelindo III Bali Nusa Tenggara (depan) saat tanam bibit bakau

BENOA BALI- MARITIM

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III bersama institusi maritim Pelabuhan Benoa dan warga, mengadakan aksi pelestarian lingkungan dengan cara menanam 50.000 bibit bakau di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Rabu lalu. I Wayan Eka Saputra CEO Pelindo III Regional Bali Nusa Tenggara, di sela kegiatan menjelaskan: “Demi menjaga kelestarian lingkungan, terutama peluasan habitat bakau, Pelindo III kembali mengadakan penanaman bakau secara bertahap di hutan pesisir kawasan Pelabuhan Benoa. Berikutnya juga akan dilakukan perawatan dan pengawasan, agar dapat tumbuh dengan baik”.

Read More

Ia mengaku optimis dapat mewujudkan komitmen pelestarian lingkungan tersebut. Karena sudut-sudut kawasan pelabuhan yang potensial untuk dihijaukan cukup luas. “Misalnya pada aksi penanaman bakau perdana ini dilaksanakan secara menyebar di Taman Hutan Raya Ngurah Rai seluas 17,2 hektar. Sejumlah spesies bibit bakau yang disediakan meliputi yaitu jenis-jenis Mukronata, Bulgoera, dan Apikulata. Sementara itu dukungan dari instansi maritim dan partisipasi warga juga menggembirakan”.

Dijelaskan pula, rencana Pelindo III mengembangkan Pelabuhan Benoa sebagai gerbang laut masuknya turis mancanegara ke Bali, tidak dapat dilepaskan dari pelestarian lingkungan sekitar pelabuhan. Ungkapnya: “Karena dalam industri pelayaran pariwisata kapal pesiar, tentunya selain faktor keamanan yang harus kondusif, faktor kelestarian lingkungan sekitar pelabuhan sangat mempengaruhi kualitas kesehatan dan keindahan pelabuhan, hingga juga menjadi perhatian. Sebab itu Pelabuhan Benoa terus dikembangkan sesuai dengan konsep green port, pelabuhan ramah lingkungan, agar berkelanjutan dalam memberi manfaat ekonomi ke masyarakat dan pariwisata Bali”.

Kegiatan penghijauan kawasan mangrove tersebut mengundang partisipasi lintas institusi dan masyarakat. Mulai dari BUMN Pelindo III, unsur Pemerintah Provinsi Bali yakni Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, Taman Hutan Raya Ngurah Rai, KSOP Pelabuhan Benoa, Distrik Navigasi Pelabuhan Benoa Bali, Polisi Perairan, Imigrasi, Bea Cukai, Camat Denpasar Selatan, Lurah Pedungan, serta dari pemangku adat setempat seperti Kelihan Adat dan Dinas Banjar Sanggaran, dan lainnya.

Magdalena mewakili Hutan Raya Ngurah Rai, memberi apresiasinya atas langkah kepedulian lingkungan BUMN operator pelabuhan tersebut. Ujarnya: “Upaya ini diharap  akan memberi dampak positif kelangsungan fungsi ekosistem, hingga pada turunannya dapat memberi manfaat secara sosial dan ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di kawasan Pelabuhan Benoa, sebagai gerbang pariwisata Pulau Dewata”.

Secara terpisah, I Wayan Widiada Kelihan Adat Banjar Pesanggaran mengatakan bahwa masyarakat adat Pesanggaran sangat mendukung pengembangan Pelabuhan Benoa. Kata Jro Kelihan: “Terutama dalam rangka meningkatkan fasilitas pelabuhan, termasuk dari sisi lingkungannya, hingga dapat berdampak positif terhadap Bali, utamanya Desa Pesanggaran, karena lestarian alam akan mendatangkan lebih banyak wisatawan”.  (Adit/Dps/Maritim)

 

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *