Indonesia Jadi Ketua, Pejabat Senior Ketenagakerjaan ASEAN Lahirkan 3 Deklarasi

Sekjen Kemnaker pimpin sidang Pejabat Senior Ketenagakerjaan ASEAN di Manila.

MANILA-MARITIM: Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi memaparkan tujuh capaian penting Kemnaker selama menjadi ketua kelompok pejabat tingkat senior bidang ketenagakerjaan ASEAN periode 2020-2022. 

“Tujuh capaian tersebut terdiri atas tiga deklarasi, tiga pedoman, dan satu kerangka acuan bidang ketenagakerjaan,” ujar Anwar Sanusi dalam sambutannya pada pertemuan ke-18 Pejabat Tingkat Senior Bidang Ketenagakerjaan di ASEAN (The 18th Senior Labour Officials Meeting/SLOM) di Filipina, Selasa (25/10/2022). 

Secara detail, Anwar Sanusi menjelaskan ketiga deklarasi tersebut. Pertama, Deklarasi ASEAN tentang mempromosikan daya saing, ketahanan, dan ketangkasan pekerja untuk masa depan dunia kerja. Kedua, Deklarasi ASEAN tentang portabilitas manfaat jaminan sosial bagi pekerja migran. Ketiga, Peta Jalan Deklarasi ASEAN tentang pengembangan sumber daya manusia untuk dunia kerja yang terus berubah.

“Kami juga mengesahkan beberapa pedoman yang digunakan oleh negara-negara anggota ASEAN terkait bidang ketenagakerjaan,” imbuh Anwar Sanusi yang menjabat Chair of SLOM periode 2020-2022.

Beberapa pedoman tersebut meliputi pedoman pengarusutamaan gender ke dalam kebijakan ketenagakerjaan menuju pekerjaan yang layak untuk semua. Pedoman tentang reintegrasi yang efektif sebagai implementasi dari konsensus ASEAN tentang perlindungan dan pemajuan hak-hak pekerja migran. Serta pedoman konseling dan tes HIV di tempat kerja.

Anwar Sanusi menambahkan, Indonesia telah memprakarsai pembentukan Komite Pengawas Ketenagakerjaan ASEAN, mengesahkan kerangka acuan forum ASEAN tentang buruh migran, serta kerangka acuan dan dokumen-dokumen terkait dewan pendidikan dan pelatihan vokasi ASEAN. 

“Melalui apa yang sudah dicapai tersebut, saya harap negara-negara anggota ASEAN dapat berkontribusi secara produktif terhadap pemulihan ASEAN pasca pandemi Covid-19,” tegasnya. 

Anwar Sanusi melanjutkan, negara-negara anggota ASEAN perlu memperkuat efektivitas kebijakan pasar tenaga kerja di tingkat nasional dan regional, serta aktif berbagi praktik terbaik dan pembelajaran, khususnya dalam bidang ketenagakerjaan.

“Tantangan ketenagakerjaan akan selalu ada, tetapi saya percaya bahwa kolaborasi dan kemitraan adalah suatu keharusan. Hal itu karena ASEAN tidak dapat mengatasi tantangan yang beragam tersebut sendirian,” ungkapnya.

Untuk diketahui, SLOM ke-18 dihadiri oleh pejabat senior bidang ketenagakerjaan ASEAN yang berasal dari negara Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, dan Viet Nam. (Purwanto).

 

Related posts