
Gilimanuk, Jembrana, Bali– Maritim
MENGANTISIPASI timbulnya hal-hal yang tak diinginkan, menjelangkunjungan Raja Arab Saudi beserta rombongan ke Pulau Bali Sabtu 4 Maret 2017, pengamanan di pintu masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana Bali makin di perketat. Semua kendaraan baik sepeda motor maupun mobil pribadi, angkutan penumpang umum maupun angkutan barang, diperiksa surat-surat kelengkapan dan barang bawaannya.
Kepolisian Resor (Polres) Jembrana menempatkan tiga puluh personil untuk tugas melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kendaraan, orang, serta barang di pos dua pemeriksaan. Bahkan personil Brigade Mobi Kepolisian Daerah (Brimob Polda) Bali bersenjata juga disiagakan untuk mendukung pengamananan di pelabuhan.
Petugas memeriksa semua kendaraan yang baru tiba di Pelabuhan Gilimanuk dari Pulau Jawa, mulai dari surat surat kendaraan serta barang bawaan di bagasi mobil, untuk mengantisipasi adanya barang berbahaya yang berpotensi menganggu keamanan Bali.
“Terkait kunjungan Raja Arab ke Bali, kami akan meningkatkan frekwensi pemeriksaan di Pelabuhan Gilimmanuk. Selain itu, juga melakukan penambahan jumlah personil lagi dari Polres Jembrana dan Brimob Polda Bali” ujarKompol Anak Agung Gede Arka, Kapolsek Gilimanuk.
Sementara itu, dalam rangka pengamanan kunjungan tersebut, Jum’at pagi bertempat di Lapangan Lagun Nusadua, dilakukan apel persiapan yang melibatkan ribuan personil gabungan yang terdiri dari elemen Polri dari Polda Bali ditambah kesatuan dari Polda Jatim, serta Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov Bali dan Pemkab Badung. Menurut Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko Panglima Daerah Militer (Pangdam) IX/Udayana kepada pewarta (Jumat 3 Maret 2017): “Apel Pengamanan utuk VVIP ini, melibatkan sekitar 2.500 personil, mencakup semua bidang kegitan serta personil yang memiliki keahlian khusus”.
Tanpa merinci lokasi penempatannya, Jenderal Kustanto mengatakan pihaknya akan menempatkan pasukan di titik-titik yang dinilai berpotensi rawan terhadap hal-hal yang tak diinginkan. Mereka terdiri dari kesatuan anti teror dan penjinak bahan peledak (jihandak) dan pasukan khusus lainnya.
“Tentu kami juga menyiapkan para sniper di lokasi yang tak terduga oleh pihak luar” pungkas PangdamIX/Udayana.***(ERICK A.M.).