Organda dan PT Hino Teken Kerjasama Peremajaan Angkutan Pelabuhan

Ketua Umum Organda, Adrianto Djokosoetono (kiri) dan Hiroo Kayanoki Presiden Direktur HMSI
Ketua Umum Organda, Adrianto Djokosoetono (kiri) dan Hiroo Kayanoki Presiden Direktur HMSI

Maritim, Jakarta

Guna mendukung program pemerintah Cq. Kementerian Perhubungan untuk menciptakan efisiensi logistik melalui peremajaan armada angkutan barang, hari ini (Senin, 6 Maret 2017)  PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) menandatangani  kerja sama dengan DPP Organda untuk pengadaan truck Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) Organda DKI.

Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Ketua Umum Organda, Adrianto Djokosoetono  dan Hiroo Kayanoki Presiden Direktur HMSI, bertempat di Hotel Gran Melia Jakarta. Turut menykasikan  Hally Hanafiah, Ketua Angkutan Khusus Pelabuhan (Ansuspel) Organda DKI Jakarta, dan Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan & Promosi HMSI.

Pada tahap awal peremajaan ini akan diakukan pada 85 unit armada truk angkutan pelabuhan. Ke-85 unit truk tersebut merupakan milik dari PT Iron Bird sebanyak 55 unit dan 30 unit milik PT Samudera Indonesia.

“Hino sangat senang dapat bekerja sama dengan Angsuspel Organda DKI dalam upaya mendukung program pemerintah guna menurunkan biaya logistik yang masih tinggi. Tentunya dengan kerja sama ini Hino akan memberikan best fit product kami kepada anggota Angsuspel Organda DKI sehingga target biaya logistik yang rendah dapat tercapai,” ujar Hiroo Kayanoki.

Sementara itu, Adrianto Djokosoetono  mengharapkan kerjasama ini adalah langkah awal yang selanjutnya dapat dikembangkan di sejumlah daerah.

Saat ini jumlah armada truk yang melayani angkutan barang maupun peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok lebih dari 16.000 unit dimana terdapat 43% usia kendaraan trailer diatas 15 tahun, 16% untuk di atas 10 tahun, dan 41% usia kendaraan antara 1-10 tahun.

Sementara itu biaya logistik nasional yang masih tinggi yaitu 24% dari gross domestic product (GDP) dan kontribusi terbesar berasal dari transportasi darat dengan truk mencapai 48%, sehingga membuat moda transportasi ini menjadi target pemerintah dalam mengatasi penurunan biaya logistik.[A.Habib]

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *