HIU MACAN-2 TERBAKAR DI BENOA, SENJATA SULIT DIEVAKUASI

Benoa, Bali – Maritim.

KAPAL Negara (KN) Hiu Macan-02 yang dioperasikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dinakhodai Hendra Wolah, meledak di Tanjung Benoa Bali, Senin jelang Selasa (01-02/05) lalu. Yang kemudian jadi topik hangat sajebag jagat (seantero daerah) Bali adalah: kapal khusus pemburu kapal illegal pencuri ikan di perairan Indonesia itu ternyata dilengkapi senjata api beserta ribuan butir peluru yang ikut terbakar. Sebelum terbakar, di dermaga Tanjung Benoa terdapat dua kapal yang bersandar, yakni Hiu Macan-02 dan Hiu Macan-09. Peristiwa terjadi sekitar pukul 23.15 WITA, saat ABK beristrahat di dalam kapal. Tiba-tiba terjadi kobaran api dari ruang mesin, merembet ke bebagai ruang kapal. Melihat situasi demikian, 8 ABK melompak ke air, sementara petugas pemadam kebakaran Adpel Benoa tiba di lokasi untuk lakukan pemadaman. Guna antisipasi kebakaran susulan, kapal  langsung ditarik ke tengah. Kobaran api berhasil padam Selasa 02.30 dinihari.

KN Hiu Macan-02 type 36 lebar 10 meter, dipersenjatai satu unit metraliur dengan amunisi 150 butir dan delapan pucuk senpi laras panjang jenis PM. 11 beserta 2.000 butir peluru. Saat kejadian kebakaran, nakhoda sedang cuti dan pulang ke Manado. Delapan ABK diminta keterangan di Kantor Ditpolair Polda Bali, kondisi mereka saat itu masih shock.

“Mereka dimintai keterangan terkait kejadian di kapal saat itu. Untuk permudah evakuasi senjata dan peluru dari kapal, terpaksa kapal kami kandaskan di perairan, tetapi senjata dan peluru belum berhasil dievakusi, karena posisi kapal tak stabil” ungkap Kombes  Sukandar Direktur Pol Air Polda Bali didampingi Kompol Ketut Suparta Kasat Polair Polresta Denpasar, kepada maritim.com. Rabu (3/5/2017).

Pada kesempatan tepisah, AKBP Hengky Wijaya Kabid Humas Polda Bali menjelaskan pasca terbakarnya KN Hiu Macan-02, pihaknya sudah lakukan penyelidikan dibantu petugas labfor Denpasar, tetapi masih mengalami kendala mengambil senjata dan amunisi di dalam kapal yang kondisinya tak stabil di dasar laut, hingga berpotensi mengancam keselamatan personil yang bertugas memeriksa kapal. ***ERICK A.M.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *