KENDATI harus diakui masih terdapat sebagian nelayan nelayan yang bertahan menggunakan peralatan tangkap lama, tetapi nelayan cantrang di beberapa daerah bersedia mengganti alat tangkap dan bermitra dengan Perum Perikanan Indonesia (Perindo). Siaran pers Perum Perindo, menyebutkan nelayan cantrang di Indramayu, Jawa Barat, bersedia beralih menggunakan jaring insang (gill net). Para nelayan menghubungi Perum Perindo Cabang Pekalongan dan nyatakan siap menangkap ikan hingga Laut Arafura menggunakan alat tangkap baru. Namun, mereka minta Perindo bersedia membeli hasil tangkapan.
Menyikapi hal terebut, Abdul Ngasis General Manager Perum Perindo Cabang Pekalongan menyataan: “Kami menjamin akan membeli ikan hasil tangkapan para nelayan eks cantrang asal Indramayu tersebut. Sebagai bentuk komitmen kami, pada awal Mei lalu
kapal nelayan KM A. Nur Hidayah berukuran 54 gros ton, KM Senar Jaya 2 berukuran 74 GT, dan KM Setia Kawan telah berangkat ke Laut Arafura. Selanjutnya pertengahan Mei, Perindo membeli hasil tangkapan nelayan eks cantrang itu yang dibongkar di Pelabuhan Paomako, Timika, Papua. Kami siap kerjasama lebih lias lagi dengan nelayan eks cantrang pantura yang mau mengganti alat tangkapnya”.
Menyusul nelayan Indramayu, Perindo segera akan memfasilitasi penggantian alat tangkap untuk nelayan cantrang di Rembang dan Pati, Jawa Tengah. Menurut Ngasis, sudah ada komitmen dengan bank BUMN untuk biayai penggantian cantrang. Perindo ditugasI Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP) untuk berpartner dengan nelayan eks cantrang secara KSO. Perindo akan biayai penggantian alat tangkap baru, kemudian akan membeli hasil tangkapan nelayan dan menerapkan sistem bagi hasil.
Data Ditjen Perikanan Tangkap KKP menyebutkan terdapat dua prioritas kapal eks cantrang yang akan dilibatkan dalam pola KSO itu. Pertama, tujuh kapal ukuran lebih dari 30 GT di Juana dan Rembang, Jawa Tengah, dengan rencana total pembiayaan Rp18,6 miliar untuk mengganti cantrang dengan gillnet, penambahan ruang pendingin, penambahan atau penggantian generator, docking, net hauler dan kelengkapan, perizinan, dan mobilisasi ke wilayah penangkapan baru. Kedua, empat kapal ukuran hingga 30 GT di Juana dan Rembang dengan rencana total pembiayaan Rp8,6 miliar untuk mengganti cantrang dengan gillnet, penambahan ruang pendingin, penambahan atau penggantian generator, docking, net hauler dan kelengkapan, perizinan, dan mobilisasi.***ERICK A.M.