Perusahaan Dukung Kemenperin Perkuat SMK Sesuai Kebutuhan Dunia Industri

Head of Communications PT L’oreal Indonesia Melanie Masriel
Head of Communications PT L’oreal Indonesia Melanie Masriel

Jakarta, Maritim

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) saat ini tengah memperkuat transformasi pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) agar sesuai dengan kebutuhan dunia industri. Langkah strategis yang dilakukan adalah melalui program pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dengan industri.

Read More

“Kami mendorong pendidikan kejuruan ini untuk diubah sistemnya, dari yang awalnya menitikberatkan ke pelajaran umum, menjadi spesialis. Jadi, siswa itu nanti belajar 50 persen di kelas dan 50 persen di industri,” kata Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto, di Jakarta, kemarin.

Dijelaskan, saat ini lulusan dari sekolah tingkat menengah di Indonesia mencapai 3,3 juta siswa, sementara perguruan tinggi yang ada hanya mampu menyerap sebanyak 1,7 juta siswa. Sehingga sekitar 1,6 juta siswa harus diarakan untuk masuk ke pasar kerja agar tidak menambah tingkat pengangguran.

“Namun, mayoritas dari mereka, setelah lulus belum siap bekerja. Bahkan, kondisi fasilitas dan peralatan praktik yang dimiliki rata-rata SMK di Indonesia tertinggal dua generasi. Dengan program link and match, diharapkan para siswa SMK bisa belajar secara langsung ke mesin produksi generasi saat ini yang digunakan oleh industri dalam proses produksinya,” ungkap Airlangga.

Misalnya di industri otomotif, para siswa SMK akan diajarkan mengenai pengelasan dan permesinan. Untuk industri pertokimia, tentunya siswa SMK dari program studi kimia. Jadi sesuai.

Dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No 3 tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri, disebutkan bahwa industri dapat membina sebanyak lima SMK di wilayahnya dan setiap SMK bisa dibina lebih dari satu industri.

Sejauh ini, Kemenperin telah meluncurkan program pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dengan industri untuk wilayah Jawa Timur serta wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Di mana hingga tahap kedua, sudah difasilitasi kerja sama sebanyak 166 perusahaan dengan 626 SMK, yang selanjutkan akan terus diluncurkan ke seluruh provinsi di Indonesia.

Pada tahap ketiga ini akan melibatkan sebanyak 140 perusahaan dengan 409 SMK di wilayah Jawa Barat. Termasuk penandatanganan sebanyak 800 perjanjian kerja sama dengan beberapa SMK dibina oleh lebih dari satu industri, sesuai dengan program keahlian yang dimiliki.

Pada 2019, Kemenperin menargetkan program pendidikan vokasi industri ini akan melibatkan sebanyak 1.775 SMK dan 355 perusahaan, dengan perkiraan jumlah lulusan tersertifikasi yang dihasilkan sebanyak 845.000 orang.

Pada acara itu juga diberikan bantuan peralatan sebanyak 187 unit dari 18 perusahaan industri kepada 108 SMK. Peralatan itu adalah mesin CNC bubut hasil produksi Winteq, mesin Daihatsu Xenia dan transmisi, sepeda motor Honda dan special tools serta mesin Toyota dan model lainnya.

Pelatihan vokasi industri 3 in 1 ini juga diikuti oleh 2 pesantren yaitu pesantren Nurul Iman yang bekerja sama dengan BTN dan pondok pesantren Sunan Drajat yang bekerja sama dengan BI.

Sebagai bentuk komitmen industri mendukung pembinaan dan pengembangan SMK, dalam kesempatan peluncuran program link and match ini dilakukan juga pemberian bantuan (hibah) peralatan praktik kepada SMK dari beberapa perusahaan. Perusahaan tersebut antara lain PT Astra Honda Motor, PT Astra Daihatsu Motor, PT Suzuki Indomobil Motor, PT Toyota Motor Manufacturing, PT Yamaha Indonesia Motor, PT Komatsu Indonesia, PT Gisma Cipta Sukses, PT Astra Otoparts, PT Hino Motor Manufacturing, PT Sango Indonesia, PT Mayora dan PT L’oreal Indonesia.

Menurut Melanie Masriel, bantuan yang diberikan ini bentuknya jangka panjang, untuk membantu pengembangan SMK ke depannya. Di samping itu, perusahaan juga melakukan donasi secara langsung, dalam bentuk memberikan bantuan peralatan untuk SMK itu belajar soal kecantikan. Khususnya untuk hair dressing dan make up bagi lima SMK di Jawa Barat dan Jakarta.

“Total nilai yang kami berikan untuk long time sebesar Rp120 juta. Kami telah komit dengan sekolah untuk langsung memberikan bantuan tersebut. Termasuk membenahi kurikulumnya. Sehingga kita tetap komit membantu SMK-SMK yang ada,” ungkap Head of Communications PT L’oreal Indonesia ini.

Ditambahkan, pemakaian kata-kata link and match dalam program ini sangat tepat sekali digunakan, dimana kurikulum dibuat agar pelajar di SMK yang dididik setelah lulus nanti benar-benar dapat langsung bekerja di perusahaan dan siap memenuhi kebutuhan pasar industri.

Sehingga diharapkan nantinya setelah lulus, mereka dapat menjadi pekerja salon, artis di bidang kecantikan, hair dressing dan make up artis yang penghasilannya cukup besar juga.

Sementara di tempat sama, Yudi, Direktur PT Cave Sumber Berkat, menambahkan pihaknya sudah tertarik lama dengan pola pendidikan di SMK, di mana lulusannya adalah yang terpilih dan bisa langsung bekerja di perusahaan industri.

“Jadi siswanya punya modal langsung untuk bekerja di perusahaan industri. Ke depan kurikulum yang disampaikan juga agar diubah sehingga bisa sesuai dengan tuntutan zaman,” katanya.

Yang penting dijalin ke depan ini, ujar Yudi, adalah pemerintah memfasilitasi secara berkala pertemuan antara berbagai perusahaan industri dengan pihak SMK, sehingga apa yang diharapkan pemerintah segera tercapai. Di sisi lain, perusahaan juga dapat memperoleh tenaga kerja trampil sesuai kebutuhan industri.

“Memang selama ini pemerintah sudah memfasilitasi berbagai pertemuan itu, tapi belum semua dilakukan, karena masih ada perusahaan lain yang belum ikut serta dalam program pendidikan vokasi untuk industri ini,” ucapnya, yang menyatakan, pihaknya siap memberikan bantuan seperti yang yang dibutuhkan oleh SMK.

Jadi, lanjutnya, jika ada lulusan SMK yang mau bekerja di perusahaan daur ulang plastiknya, pihaknya pasti menerima dengan tangan terbuka.

“Jika anaknya punya kualitas yang lebih bagus, saya berharap bisa bekerja di perusahaan ini untuk lebih maju lagi meraih cita-citanya. (M Raya Tuah)

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *