DALAM dasa warsa terakhir, utamanya sejak tahun 2002 hingga 2015, permintaan perjalanan wisata menggunakan kapal wisata tumbuh hingga 62%. Berdasar data Cruise Line Inernatioal Assoiation (CLIA, asosiasi kapal wisata intrnasional), diperkirakan tahun ini akan terjadi pertumbuhan jumlah penumpang kapal pesiar sebesar 4,5% yang mencakup jumlah wisatawan sebanyak 25,3 juta orang. Dari jumlah itu, sekitar 44% masih dikuasai konsumen dari Amerika Serikat, sisanya bervariasi yakni Inggris, Jerman, Kanada, Italia, China, Australia, dan Indonesia. Sejauh ini, lokasi pelabuhan utama (hub port) untuk kapal pesiar region Asia masih berpusat di Singapura, Beijing, Shanghai, dan Hong Kong.
Peter Kollar, Head of International Training & Development CLIA berucap: “Sejumlah negara seperti di Ho Chi Minh (Vietnam), dan Mumbai (India) juga mulai berpacu sediakan fasilitas pelabuhan bagi kapal pesiar , meski belum sematang Singapura atau Hong Kong”.
Mencermati fenomena tersebut, di tataran dalam negeri PT Pelni tengah matangkan rencana mengembangkan bisnis kapal pesiar, bersinergi dengan sesama BUMN antara lain PT Hotel Indonesia Natour dan PT Patra Jasa. Kapal pesiar itu dimakud untuk dioperasikan menunjang 10 destinasi wisata yang ditetapkan pemerintah. Karenanya, Manajemen Pelni akan mulai pengadaan kapal persiar tahun ini dengan fokus bidikan konsumen pelancong dalam negeri. Akhmad Sujadi, Manager Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan PT Pelni mengatakan melalui paket wisata bahari, Pelni ingin ajak lebih banyak wisatawan domestik yang melirik destinasi lokal ketimbang menghamburkan devisa ke luar negeri. Ungkapnya: “Keunggulan wisata bahari di Indonesia tidak kalah berkualitas dibandingkan berwisata ke luar negeri. PT Pelni mengenjot bisnis kapal wisata, sejalan dengan makin meningkatnya permintaan akan wisata bahari. Selain pilihan tanggal, destinasi kapal wisata Pelni juga terus bertambah”.
Adapun, paket wisata yang ditawarkan meliputi Papua Barat (3 hari dua malam), Nusa Tenggara Barat (3 hari 2 malam), Jawa Tengah (3 hari 2 malam), Ambon (4 hari 3 malam), dan destinasi Bitung yang akan segera diluncurkan pada tahun ini. Paket wisata bahari Pelni dicetuskan sejak akhir 2014. Dari beberapa destinasi yang ada, ternyata minat masyarakat berwisata bahari lebih banyak ke Pulau Komodo, Karimun Jawa, dan Wakatobi.
Fasilitas yang disediakan antara lain penginapan terapung, speed boat, peralatan snorkling dan makanan tiga kali sehari.
“Kelengkapan fasilitas menginap misalnya, merupakan salah satu keharusan karena biasanya wisatawan sulit unuk temukan akomodasi yang memadai di beberapa destinasi” pungkas Akhmad Sujadi. ***ERICK A.M.