HINDARI “HUJAN BATU” GUNUNG AGUNG, GILIMANUK MACET

Erupsi magma pijak di puncak Gunung Agung
Antrian di pelabuhan penyeberangan

Bali  – Maritim.

TINGKAT bahaya letusan Gunung Agung, kian tinggi. Masuk hari kedua penutupan bandara internasional Ngurah Rai, arus penyeberangan di pelabuhan Gilimanuk Jembrana meningkat. Selasa malam (28/11), ratusan kendaraan roda empat dari arah Denpasar harus antre hingga 2 kilometer untuk menunggu giliran masuk ke pelabuhan Gilimanuk. Lonjakan jumlah kendaraan dan penumpang yang menyebrang untukmeninggalkan Pulau Bali menuju ke Pulau Jawa melalui pelabuhan Gilimanuk terjadi sejak sore hingga Selasa malam. Tampak antrean kendaraan roda empat seperti bus dan travel memasuki kapal setelah beberapa menit menunggu giliran embarkasi.

Berdasar data dari PT ASDP Indoesia Ferry Pelabuhan Gilimanuk, tercatat jumlah kendaraan khusus roda empat mencapai 3.144 unit di hari normal, kini meningkat hingga 32% menjadi 4.122 unit. Kendaraan roda dua di hari normal sebanyak 1.278 unit, meningkat 70% menjadi 2.176 unit yang menyeberang pada hari Selasa kemarin. Jumlah penumpang di hari normal 13.660 orang, pada Selasa kemrrin meningkat 79% menjadi 24.430 orang.

Hingga Selasa malam, jumlah kendaraan roda empat yang mengangkut rombongan penumpang dari bandara Ngurah Rai yang terpaksa alih moda transportasi, masih terus terjadi, dan memenuhi areal parkil dalam pelabuhan Gilimanuk, sehingga terjadi antrean panjang hingga 2 kilometer ke luar area pelabuhan.

Catatan dari Karangasem menunjukan aktivitas vulkanik Gunung Agung sudah berada di fase kritis. Selain tremor bersambungan hingga membuat sesmograf over scale, juga sudah terjadi lontaran batu hingga mencapai sejauh kurang lebih 4-5 kilometer di daerah Dukuh.

Erupsi magma pijak di puncak Gunung Agung

“Beberapawaktu tadi sudah teramati adanya lontaran batu pijar dari puncak Gunug Agug, dan jatuh di Desa Dukuh, sekitar 4-5 kilometer dari puncak. Hingga menjelang pagi, diprediksi masih dapat terjadi lagi,”, ujar Dr. Devi Kamil Syahbana Kasubid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur saat dikonfirmasi, Selasa malam (28/11).

Menurut Devi Kamil, tremor overscale mulai terjadi sekitar 13:37 Wita siang. Namun onset letusannya baru terjadi sekitar 13:32 Wita. Berdasar data diatas, Devi menghimbau agar tidak ada aktivitas manusia di dalam radius 8 km dan perluasan 10 km ke Utara-Timur laut, Tenggara dan Selatan-Baratdaya. Sementara untuk radius perluasan 10  kilometer menurutnya sampai saat ini masih cukup aman. Pungkasnya: Kami monitor terus, kalau ada perubahan, akan segera diinformasikan”.***ERICK A.M./ADIT/Dps/Mritim

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *