Kemenperin Dorong Indonesia Jadi Pusat Mode Muslim Dunia

Para peragawati tengah menampilkan feysen muslim hasil rancangan desainer di ajang Inacraft 2018
Para peragawati tengah menampilkan feysen muslim hasil rancangan desainer di ajang Inacraft 2018

Jakarta, Maritim

Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk jadi kiblat fesyen muslim di dunia, di mana Indonesia juga jadi satu dari tiga besar negara anggota Organisasi Kerjasama Negara Islam (OKI). Di mana sebagai pengekspor produk fesyen muslim terbesar di dunia, setelah Bangladesh dan Turki, dengan nilai ekspor sebesar US$12,23 miliar.

Berdasarkan laporan Global Islamic Report 2017-2018, pada 2016 pasar fesyen muslim mencapai US$254 miliar, yang diprediksi pada 2022 akan mengalami pertumbuhan pasar sebesar 6,6% jadi US$373 miliar.

“Ini artinya apa, terdapat peluang yang besar bagi kita untuk menguasai pasar fesyen muslim dunia. Karenanya, Kemenperin terus berupaya mewujudkan visi Indonesia sebagai Kiblat Fesyen Muslim Dunia pada 2020,” kata Dirjen IKM Kemenperin, Gati Wibawaningsih, di kesempatan jadi pembicara talk show ‘Sinergi dalam Mewujudkan Fashion Muslim Indonesia’, pada arena Inacraft 2018, di Jakarta, kemarin.

Menurut Gati, besarnya peluang pasar fesyen muslim harus dimanfaatkan dengan cara mengembangan industri fesyen dari hulu sampai ke hilir. Hal itu penting dilakukan mengingat persaingan global yang semakin kompetitif. Banyak negara produsen fesyen muslim telah menambah lini produksi khususnya untuk membidik pasar fesyen muslim yang sedang berkembang pesat.

Kemenperin memiliki strategi untuk memajukan fesyen muslim nasional yakni dengan cara memasukan kearifan lokal, keberagaman budaya dan kreatifitas dalam corak produk fesyen muslim nasional.

Karena, kata Gati, Indonesia kaya dengan etnik kain lokal nusantara. Makanya nanti jika dikolaborasikan tentu akan meningkatkan nilai jual produk fesyen muslim nasional.

Di sisi lain, perlu ada integrasi dari sektor hulu dan hilir dalam memajukan industri fesyen muslim nasional, termasuk memitrakan desainer dan IKM. Mendorong terciptanya ekosistem bisnis di industri fesyen muslim serta memfasilitasi desainer dalam berbagai event pameran dan fashion show baik di dalam maupun luar negeri. Sehingga visi Indonesia untuk jadi kiblat fesyen muslim dunia dapat terwujud.

Februari 2018 lalu pihaknya juga telah melatih dan mensertifikasi SKKNI 15 orang pelaku usaha di bidang industri busana muslim di Jawa Barat. Sehingga, apabila para desainer yang memerlukan mitra kerja untuk memproduksi karyanya secara mass production, dapat bermitra dengan mereka karena kinerjanya telah terstandardisasi oleh BNSP.

Berdasarkan data BPS, nilai ekspor fesyen pada 2017 mencapai US$13,29 miliar, meningkat 8,7%. Indonesia mampu menguasai 1,9% pasar fesyen dunia dan jadi negara eksportir pakaian jadi ke 14. Sementara untuk kinerja ekspor kulit, produk kulit dan alas kaki, Indonesia berada pada urutan ke 9. Hal ini tentunya jadi prestasi yang membanggakan bagi kita semua dan menunjukkan fesyen tanah air memiliki daya saing yang cukup tinggi di pasar internasional. (M Raya Tuah)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *