Kuta Bali, Maritim
SEPERTI halnya terjadi di banyak tempat di Bali, seiring pesatnya pariwisata di Kabupaten Badung, juga diikuti peningkatan volume sampah. Tiap hari, Badung memproduksi 286 ton atau 8.580 ton per bulan, dan 104.390 ton per tahun. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan, 40 % dari total sampah di Kabupaten Badung merupakan kontribusi dari jasa pariwisata, dan selebihnya merupakan sampah buangan dari rumah tangga.
Dari total jenis-jenis sampah, terdiri dari 90% organik, dan 9,5 % anorganik, dan 0,5% limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) dan lain-lain. Sedang dari 6 kecamatan di Kabupaten Badung, Kuta menjadi penghasil sampah terbanyak. Ungkapnya Kamis (22/11/2018) lalu: “Dibanding dengan Kecamatan-kecamatan lain di Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta memegang rekor sebagai penghasil sampah terbanyak “.
Untuk itu, pihaknya melakukan upaya beberapa terobosan mulai dari mengoptimalkan program “ayo nabung sampah” melalui program bank sampah dari banjar dengan PKK, Sekolah, Jasa dan Perdagangan pariwisata. Ia menargetkan akhir tahun 2019, Kabupaten Badung akan memiliki 1.500 Bank Sampah dengan 150.000 nasabah.
Ia berharap upaya tersebut akan mampu mengurangi timbunan sampah yang dibuang ke TPA Suwung karena 18% sampah tersebut telah diolah dari sumbernya setara dengan 55 ton. Sedangkan sampah yang dibawa ke TPA suwung sebanyak 72% atau setara dengan 205 ton per hari. Hal itu sesuai dengan strategi daerah Badung dalam pengurangan sampah sebesar 18 ton per hari tahun 2018 dan tahun 2025 sebesar 30%.***ERICK ARHADITA