Jakarta, Maritim
Harga beras jenis medium dan premium di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, rata-rata masih cukup tinggi. Bahkan, harga yang terjadi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Masih tingginya harga beras disebabkan mahalnya harga jual gabah di tingkat petani. Di mana, gabah di tingkat petani masih di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP), bahwa sesuai Inpres No 5 tahun 2015 harga Gabah Kering Panen (GKP) ditetapkan sebesar Rp3.700 per kg. Sedangkan Gabah Kering Giling (GKG) ditetapkan sebesar Rp4.600 per kg,” kata Mendag, Enggartiasto Lukita, saat berkunjungan ke PIBC, meninjau harga beras dan menghadiri hari jadi Perpadi ke 50 tahun 2018 sekaligus perayaan Imlek, di Jakarta, kemarin.
Kalau GKP masih Rp4.400 per kg, menurut Enggar, harga beras di petani sebesar Rp8.800 per kg.
“Jika dari petani harganya sudah segitu, ditambah margin, transportasi dan lain-lain, tidak akan bisa hanya Rp9.450 per kg di tingkat pedagang. Kalau harga Rp3.700 per kg baru bisa,” katanya menghitung.
Disebutkan, kini harga gabah bermacam-macam, tergantung daerah yang panen. Misalnya, di Blora, harga sudah rendah sebesar Rp4.250 per kg dan tertinggi Rp5.200 per kg di daerah Jawa Barat.
Penyebab lain, tambahnya, penyerapan beras oleh Bulog masih rendah. Padahal, pemerintah telah menaikkan fleksibilitas HPP jadi sebesar 20%, sesuai hasil rapat koordinasi beberapa waktu lalu.
“Penyerapan belum tinggi, karena masalah di suplai, yang sekarang belum maksimal. Panen setiap hari ada tapi belum cukup untuk suplai ke nasional,” katanya.
Menjawab beras impor, Enggar mengatakan, beras impor sebanyak 500.000 ton tidak akan langsung digelontorkan kepada para pedagang. Tapi tetap tersimpan di gudang Bulog.
“Beras impor kita tahan di gudang dulu. Termasuk beras impor yang sudah datang sebesar 280.000 ton. Beras itu disimpan sebagai stok dan cadangan di gudang Bulog. Tujuannya, agar pemerintah dapat bersiap dalam situasi apapun,” katanya.
Sementara Dirut Food Station, Arief Prasetyo Adi, menambahkan pasokan beras di PIBC kondisinya aman.
“Pasokan beras di PIBC hari ini sekitar 21.000 ton, tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB, beras kembali masuk sebanyak 4.000 ton,” ungkupnya.
Enggar meminta, pasokan beras di PIBC harus 7.000 per ton setiap minggunya, hal itu harus tetap dilakukan sampai beras melimpah. (M Raya Tuah)