BADAN Usaha Milik Negara (BUMN) dengan core bussiness kepelauhanan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III, menerbitkan surat utang global senilai US$.500 juta, dengan tenor lima tahun. Perseroan itu menjadi BUMN pertama yang merilis obligasi tanpa road show tahun ini. Ari Askhara CEO Pelindo III mengatakan, permintaan terhadap obligasi perseroan mengalami kelebihan permintaan higga dua kali lipat. Adapun kupon atau bunga obligasi dipatok 4,5%.
“Kinerja perusahaan menunjukkan impresi meyakinkan hingga investor obligasi menaruh kepercayaan yang tinggi untuk perusahaan” katanya dalam keterangan resmi, Selasa lalu.
Secara umum, obligasi yang diterbitkan Pelindo III menarik minat 68 investor berpartisipasi. Secara geografis, 71% obligasi Pelindo III diserap investor Amerika Serikat, 14% oleh investor Asia, 15% investor Eropa. Adapun, 75% obligasi Pelindo III 75% diserap fund manager, 8% oleh bank, dan 17% perusahaan asuransi dan dana pensiun.
Dijelaskan, surat utang perseroan akan dicatatkan di Singapore Stock Exchange. Bertindak sebagai joint lead managers aksi korporasi itu adalah ANZ, Mandiri Securities, dan Standard Chartered Bank.
Setelah mengantongi dana obligasi, Pelindo III akan memacu ekspansi alokasi belanja modal mencapai Rp7,25 triliun. BUMN yang bermarkas di Surabaya tersebut juga akan melakukan refinancing utang senilai Rp4,39 triliun dan sejumlah aksi korporasi lainnya.
Sejumlah proyek strategis yang akan digarap Pelindo III berupa pembangunan untuk tahap pertama Terminal Kalibaru Barat sebagai pengembanan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, revitalisasi alur & beautifikasi fasilitas Pelabuhan Benoa, dan pembangunan Terminal Cruise dan Peti Kemas di Gilimas Lombok. Selanjutnya, pembangunan flyover dan tapper Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB)-Terminal Teluk Lamong.***AYUDHIA/Sub/Maritim).