NTP Nasional Naik 0,63%

JAKARTA – MARITIM : Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 33 provinsi di Indonesia September 2019, Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional naik 0,63% dibanding NTP Agustus 2019 yaitu dari 103,22 jadi 103,88.

Kenaikan NTP pada September 2019 karena Indeks Harga hasil produksi pertanian mengalami peningkatan. Sedangkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian mengalami penurunan.

Kenaikan NTP September 2019 dipengaruhi naiknya NTP di 4 sub sektor pertanian, yaitu NTP sub sektor tanaman pangan sebesar 1,88%, NTP sub sektor hortikultura 0,01%, NTP sub sektor tanaman perkebunan rakyat 0,69%, dan NTP sub sektor perikanan sebesar 0,61%. Sementara NTP di sub sektor peternakan mengalami penurunan sebesar 0,66%.

Pada September 2019, secara nasional Indeks Harga yang diterima oleh petani (It) naik 0,14% dibanding It Agustus 2019, yaitu dari 141,74 jadi 141,94. Kenaikan It pada September 2019 karena kenaikan di 3 sub sektor pertanian, yaitu sub sektor tanaman pangan 1,27%, sub sektor tanaman perkebunan rakyat 0,16% dan sub sektor perikanan 0,31%.  Sementara sub sektor hortikultura dan sub sektor peternakan menurun It masing-masing sebesar 0,48% dan 0,98%.

Melalui Indeks Harga yang dibayar oleh petani (Ib) terlihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan serta fluktuasi barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian.

Pada September 2019, secara nasional Ib turun 0,49% dibanding Ib Agustus 2019, yaitu dari 137,31 jadi 136,64. Hal itu karena penurunan nilai Ib di semua sub sektor pertanian, yaitu sub sektor tanaman pangan 0,60%, sub sektor hortikultura 0,49%, sub sektor tanaman perkebunan rakyat 0,52%, sub sektor peternakan 0,32% dan sub sektor perikanan sebesar 0,30%.

Dari 33 provinsi sebanyak 23 provinsi mengalami kenaikan NTP, sedangkan 10 provinsi lainnya menurun. Kenaikan NTP tertinggi pada September 2019 terjadi di Jambi 2,27%, sebaliknya NTP turun terbesar terjadi di Maluku Utara sebesar 1,56%.

Kenaikan tertinggi NTP di Jambi karena kenaikan pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat khususnya pada komoditas kelapa sawit yang naik 5,12%. Sedangkan penurunan terbesar NTP di Maluku Utara karena penurunan pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat khususnya komoditas cengkeh yang turun 3,51%.

Secara nasional pada September 2019 terjadi deflasi perdesaan 0,73% dengan penurunan indeks tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan. Dari 33 provinsi yang dihitung Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) Petani pada September 2019 tercatat 26 provinsi mengalami deflasi dan 7 provinsi inflasi. Deflasi terbesar terjadi di Sumatera Barat 1,24% dan inflasi tertinggi terjadi di Gorontalo 1,40%.

Pada September 2019, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) naik 0,02%. Hal ini karena It naik 0,14% lebih tinggi dari kenaikan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) 0,12%. Kenaikan tertinggi NTUP pada September 2019 ada di sub sektor tanaman pangan sebesar 1,15%. Sedangkan penutunan NUTP terbesar di sub sektor peternakan sebesar 1,07%. (Jum)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *