JAKARTA-MARITIM : Pada 2021, Perum Bulog ditugaskan pemerintah mengimpor daging kerbau sebanyak 80.000 ton dari India, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang perayaan hari besar keagamaan Ramadhan dan Idul Fitri.
“Impor daging kerbau tersebut akan dilakukan secara bertahap. Sehingga stok daging untuk kebutuhan kedua acara keagamaan dapat terpenuhi dan aman tersedia,” kata Dirut Perum Bulog, Budi Waseso, saat konferensi pers virtual, di Jakarta, Rabu (3/2).
Menurutnya, impor daging kerbau tersebut telah diputuskan pada rapat koordinasi terbatas (Rakortas), dimana Bulog dapat jatah penugasan impor daging kerbau tunggal. Sementara pendistribusian daging kerbau dilakukan secara bertahap menyesuaikan kebutuhan pasar dalam negeri.
“Nanti daging kerbau impor itu tidak seluruhnya kita distribusikan ke pasar. Hal itu untuk menjaga stabilitas harga daging lokal di pasar agar tidak anjlok akibat adanya daging kerbau impor,” ujar Buwas, sapaan akrabnya.
Di sisi lain, Bulog juga ingin menjaga stabilitas harga daging lokal agar tidak jatuh. Sehingga jangan sampai impor malah langsung bikin jatuh harga daging lokal.
Apalagi, di India juga saat ini tengah menghadapi pandemi Covid-19, yang kemungkinannya aktivitas perdagangan belum normal.
Fokus bisnis
Manajemen Bulog ke depan memprioritaskan kegiatan bisnis dengan tema strategisnya Business Focus Re-orientation 2021 guna perluas market dan profitabilitas. Di samping tetap menjalankan penugasan pemerintah seperti yang sudah dilaksanakan selama ini.
“Seluruh jajaran Perum Bulog berkomitmen kerja keras dan kerja sama menciptakan peluang bisnis baru dengan tagline: efficiency and service excellence. Perum Bulog akan melakukan efisiensi biaya dan membangun price differentiation antara penjualan grosir dan ritel serta membangun networking dengan kata kunci sinergi dan kolaborasi,” urainya.
Budi Waseso mengatakan, pentingnya membangun networking atau jaringan di berbagai level yang diperlukan Perum Bulog untuk mendapatkan loyalitas dan kepercayaan dari mitra maupun konsumen dengan memberikan produk berkualitas kepada mereka.
Bulog akan menguatkan sisi hulu dengan melakukan pembinaan petani dan pola kegiatan on farm, sedangkan di sisi hilir melakukan pembinaan jaringan sahabat RPK dan e-warung serta memperkuat e-commerce dan pasar modern. Inovasi diversifikasi pangan pun akan lebih sering dikembangkan mulai dari produk sagu, tepung tapioca dan beras jagung analog.
Pada kesempatan itu, Budi Waseso juga memperkenalkan jajaran direksi baru terbentuk yang berbeda dan tergolong istimewa, karena dua di antaranya dari karyawan Perum Bulog, yaitu Febby Novita selaku Direktur Bisnis dan Mokhamad Suyamto selaku Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik.
Adapun susunan lengkap jajaran direksi Perum Bulog adalah Gatot Trihargo selaku Wakil Direktur Utama, Febby Novita selaku Direktur Bisnis, Mokhamad Suyamto selaku Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik. Bagya Mulyanto selaku Direktur Keuangan dan Sinar Hadi Purnomo selaku Direktur Human Capital.
Jumlah direksi juga mengalami perampingan dari sebelumnya berjumlah 8 orang kini jadi 6 orang, termasuk Dirut Perum Bulog. (Muhammad Raya)