ISAA Gandeng Poltekpel Surabaya Gelar Diklat IMDG Sesuai PM 16/2021

Jakarta, Maritim: Dewan Pengurus Pusat Indonesia Shipping Agencies Association (DPP ISAA) menggandeng UN Politeknik Ilmu Pelayaran Surabaya (Poltekpel Surabaya) menyelenggarakan diklat tata cara penanganan barang berbahaya (IMDG) di Pelabuhan, sesuai amanat Permenhub Nomor 16/2021. Acara diklat Angkatan ke-1 dilaksanakan di Jakarta hari ini (Senin,17/10/2022) di Jakarta, diikuti 26 peserta praktisi keagenan kapal dari berbagai daerah, antara lain Jakarta, Bengkulu, Bangka Belitung,

Acara Diklat IMDG tersebut secara resmi dibuka oleh Kabid Pelatihan, Pusat Pengembangan SDM Perhubungan laut, DR. Eko Nugroho Widjarmoko. Hadir juga Kabid Penjagaan Patroli, penjagaan dan Penyidikan, Zaenudin, Wadir I. Poltekpel Surabaya, Renta Novaliana Siahaan, Ketua DPP ISAA Rheinhard Lumban Tobing dan jajarannya, Ketua DPW APBMI DKI Jakarta, Capt. Suwondo.

Read More

“Diklat ini sangat diperlukan sebagai amanat regulasi dari IMO, SOLAS dan teknisnya diatur dalaam Permenhub Nomor 16 tahun 2021, tentang penanganan dan pengangkutan barang berbahaya di Pelabuhan, guna menekan dan mencegah insiden di Pelabuhan, khususnya terkait dengan muatan barang berbahaya,” ungkap Eko Nugroho Widjarmoko.

Lebih lanjut Eko memberikan apresiasi kepada ISAA dan Poltekpel Surabaya yang telah menginisiasi kegiatan diklat IMDG sebagai amanat regulator. beraharap kegiatan diklat IMDG ini tidak berhenti di sini, tapi dapat terus dikembangkan di wilayah lainnya, sehingga memudahkan bagi masyarakat untuk akses layanan diklat.

Sementara itu, Ketua Umum DPP ISAA Rheinhard Lumban Tobing dalam sambutannya mengatakan, menyusul dikkat Angkatan 1 ini, pihaknay siap melaksanakan diklat IMDG di beberapa wilayah yang banyak anggota ISAA, seperti Batam dan lainnya. “Diklat ini selain untuk anggota ISAA, juga terbuka untuk umum selain anggota, bagi praktisi pelabuhan yang menangani barang berbahaya, jika memang membutuhkan layanan diklat ini,” katanya.

Diklat IMDG angatan ke-1 ini dilaksanakan selama 4 hari, terdiri dari teori dari sejumlah narasumber dari Direktorat KPLP, praktisi dan juga praktek lapangan di Pelabuhan Tanjung Priok. **Hbb

Related posts