30 Perusahaan Ikut Group Konseling Bimbingan Teknis SIUPPAK CIMA 2023

Ketua Umum CIMA Gatot Cahyo Sudewo (kiri) menyerahkan plaket kepada Direktur Perkapalan dan Kepelautan Hartanto seusai pembukaan Bimtek Konseling CIMA 2023.

BOGOR-MARITIM: Sebanyak 30 perusahaan anggota CIMA (Consortium of Indonesia Manning Agencies) mengikuti Group Konseling Bimbingan Teknis (Bimtek) SIUPPAK (Surat Izin Perekrutan & Penempatan Awak Kapal) CIMA 2023 di Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/5) dan Rabu (24/5).

Hari pertama Bimtek diikuti oleh 19 perusahaan dan hari kedua (Rabu) diikuti 11 perusahaan. Tahun 2022 Bimtek serupa diikuti oleh 23 perusahaan anggota CIMA.

Read More

Bimtek dilakukan oleh auditor dari Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan. Tujuannya untuk mengecek apakah semua perusahaan pemegang SIUPPAK telah melaksanakan dengan benar ketentuan SIUPPAK yang diatur melalui Peraturan Menhub (PM) No. 59/2021 tentang Penyelenggaraan Usaha Jasa Terkait Dengan Angkutan di Perairan.

Ketua Umum CIMA Dr (C) Gatot Cahyo Sudewo, SE, M.M.Tr menjelaskan, hingga saat ini pemegang SIUPPAK sebanyak 242 perusahaan. Sementara jumlah anggota CIMA saat ini mencapai 60 perusahaan.

Dikatakan, Bimtek diperlukan karena SIUPPAK setiap tahun wajib diverifikasi untuk mengetahui pelaksanaan SIUPPAK yang dilakukan perusahaan telah sesuai ketentuan atau belum. Bila terdapat kekurangan atau kelalaian perusahaan, auditor akan langsung memperbaiki sehingga diharapkan perusahaan tidak melanggar ketentuan SIUPPAK dalam merekrut dan menempatkan pelaut di kapal-kapal asing maupun dalam negeri.

“Bimtek ini sangat membantu kelancaran usaha anggota dan memperrnudah pemerintah dalam mengawasi dan melaksanakan fungsi kontrol pelaksanaan SIUPPAK, sehingga tidak ada perusahaan yang melakukan pelanggaran,” kata Gatot dalam sambutannya.

Ditambahkan, masa berlaku SIUPPAK yang dimiliki perusahaan tidak terbatas, namun Kemenhub setiap saat bisa mengupdate ketentuan SIUPPAK disesuaikan dengan perkembangan. Sehingga perusahaan setiap tahun harus melakukan verifikasi agar tidak melanggar ketentuan.

Direktur Perkapalan dan Kepelautan didampingi Ketua Umum CIMA (duduk tengah) foto bersama dengan para auditor dan peserta Bimbingan Teknis Konseling SIUPPAK CIMA.

Dengan adanya verifikasi, Gatot meyakini akan mempermudah perusahaan untuk menjalankan bisnis perekrutan dan penempatan awak kapal, sehingga akan dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi negara. Yakni akan semakin banyak pelaut ditempatkan di luar negeri yang berarti akan mendatangkan devisa yang lebih besar bagi negara.

Direktur Perkapalan dan Kepelautan (Dirkapel) Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Dr. Hartanto, MH, M.Mar.Eng ketika membuka Bimtek Konseling SIUPPAK CIMA 2023, mendorong CIMA beserta anggotanya untuk meningkatkan profesionalisme dalam menempatkan pelaut sehingga mampu bersaing dengan negara-negara lain dalam mengisi kebutuhan pelaut dunia.

Hartanto mengingatkan, salah satu negara pesaing Indonesia dalam penempatan pelaut di pelayaran internasional adalah Filipina. Mereka punya kelebihan penguasaan bahasa Inggris, tapi Indonesia juga punya kelebihan kemampuan teknis kepelautan, namun dari segi bahasa (Inggris) masih dapat untuk ditingkatkan.

Dirkapel juga berharap pendidikan pelaut terus ditingkatkan kualitasnya sesuai dengan kebutuhan dunia pelayaran yang makin berkembang. Sehingga pelaut Indonesia makin dapat meningkatkan daya saing, tidak tertinggal oleh kemajuan teknologi yang terus berkembang.

Hartanto yang baru beberapa bulan menjadi Dirkapel berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, termasuk CIMA dalam meningkatkan penempatan pelaut ke luar negeri. Sinergi dan koordinasi antara pemerintah dengan swasta harus ditingkatkan. Jika terjadi hambatan harus segera dicari permasalahannya untuk secepatnya dipecahkan secara bersama.

“Kami berjanji untuk terus meningkatkan pelayanan secara professional,” tutupnya yang disambut tepuk tangan peserta Bimtek. (Purwanto).

 

 

Related posts