Rakor Atnaker, Menaker Minta Pelindungan Pekerja Migran Terus Ditingkatkan

Didampingi dua Dirjen (duduk kiri/kanan), Menaker foto bersama dengan peserta Rakor Atase Ketenagakerjaan di Jeddah, Arab Saudi

JEDDAH-MARITIM: Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta Atase Ketenagakerjaan, Staf Teknis, dan Kepala Bidang Ketenagakerjaan agar terus meningkatkan perlindungan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Saya ingin mengajak para atase, staf, dan kabid jangan pernah lelah memberikan pelindungan kepada PMI. Kita akan terus melakukan perbaikan-perbaikan yang terbaik untuk PMI,” ucap Menaker saat membuka Rakor Atase, Staf Teknis, dan Kepala Bidang Ketenagakerjaan di Jeddah, Arab Saudi, Kamis (24/8/2023).

Read More

Menaker menyatakan, PMI memiliki kontribusi yang besar kepada negara melalui devisa. Untuk itu sudah seharusnya pemerintah wajib memberikan pelindungan yang terbaik bagi PMI.

Dikatakan, dengan setiap tahunnya melakukan penempatan PMI, berarti telah membantu mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Pemerintah terus berupaya menekan angka pengangguran karena Indonesia mendapat limpahan bonus demografi, di mana penduduknya didominasi oleh usia produktif.

Menurut Ida, penduduk usia produktif akan produktif kalau kita menyiapkan lapangan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar ngeri. Jangan lupa, untuk menyerap tenaga kerja ini tidak hanya di dalam negeri, tapi juga tersedia kesempatan kerja di luar, karena pada saat bersamaan negara luar banyak yang mengalami aging population.

“Ini kesempatan emas, kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan tidak hanya kita dorong dari dalam negeri, tapi juga dari negara lain,” tegasnya.

Banyak negara luar, seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Arab Saudi yang menginginkan tenaga kerja Indonesia. Menurutnya, hal tersebut menjadi peluang yang baik untuk lebih banyak lagi melakukan penempatan PMI.

“Cara kita yang paling efektif untuk menekan pengangguran adalah dengan menjemput peluang emas ini. Di sinilah saya minta teman-teman semua menjemput peluang emas itu. Peluang emas ini tentu teman-teman yang menjemput, tapi juga disiapkan di dalam negerinya. Ini namanya kolaborasi,” ucapnya.

Diingatkan, peluang emas ini harus kita siapkan agar peluangnya benar menjadi emas, dengan cara menyiapkan mereka sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan negara penempatan. Kemudian memastikan agar proses penempatan dilakukan dengan baik, mempermudah bagaimana job order bisa didapatkan. Ini kerja di dalam dan luar negeri,” tandasnya. (Purwanto).

 

 

Related posts