24 Ribu Ton Beras Impor Asal Vietnam Masuk Pelabuhan Tanjung Priok, Buwas : Beras Sintetis Hoax

JAKARTA-MARITIM : Sebanyak 24 ribu ton beras impor asal Vietnam, Kamis (12/10), sandar di Kade 101, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Beras impor ini merupakan suatu rangkaian dari penugasan pemerintah kepada Perum Bulog untuk mendatangkan sebanyak 2 juta ton beras sampai dengan akhir 2023.

Dengan memakai kapal Thai Binh 12 – berbendera Vietnam – pembongkaran sebanyak 24 ribu ton beras tersebut disaksikan langsung oleh Dirut Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas), Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Badan Karantina Indonesia, M Adnan dan pihak dari surveyor independen. Bahkan Buwas bersama rombongan juga berkesempatan melakukan pengecekan langsung naik ke atas kapal untuk melihat dari dekat proses pembongkaran beras.

Read More

“Pengecekan langsung ke atas kapal ini, tujuannya untuk memberikan jaminan bahwa semua beras impor yang masuk ke gudang Bulog dalam kondisi aman, karena sudah melalui beberapa tahapan pemeriksaan dari Badan Karantina Indonesia dan pihak surveyor independen. Karena itu, masyarakat diminta lebih cermat dan jangan percaya hoax terkait beras sintetis,” tegas Buwas, kepada wartawan di Kade 101, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Orang pertama Perum Bulog tersebut menegaskan itu guna menyikapi maraknya hoax yang beredar terkait kondisi beras impor yang dilakukan oleh Bulog yang dikaitkan dengan beras sintetis belakangan ini.

“Beras impor dari negara asal yang masuk ke gudang Bulog itu sudah melalui beberapa kali proses pemeriksaan. Sebelum dimuat ke kapal di negara asal, beras terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh surveyor independen, kemudian setelah sampai di Indonesia dilakukan pemeriksaan lagi oleh Badan Karantina Indonesia. Jadi, beras yang ada di gudang-gudang Bulog itu sudah sangat dipastikan semuanya Aman,” kata Budi Waseso.

Senada dengan penjelasan yang disampaikan oleh Plt. Mentan baru-baru ini, Budi Waseso juga menjelaskan, bahwa isu beras sintetis ini dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak senang dengan upaya pemerintah yang sedang serius melakukan stabilisasi pasokan dan harga beras, yakni dengan menggencarkan program bantuan pangan beras dan operasi pasar yang dilakukan terus menerus oleh Bulog.

Untuk itu, Budi Waseso meminta masyarakat lebih cermat dan jangan mudah terprovokasi dengan hoax ini.

“Kami juga bekerjasama dengan Satgas Pangan dari Kepolisian untuk meminta pengawasan dan penindakan terhadap pihak-pihak yang terbukti menyebarkan berita bohong (hoax) mengenai beras sintetis ini, agar pelakunya segera ditangkap, sehingga tidak membuat gaduh di situasi saat ini,” tegas Budi Waseso.

Sementara Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Badan Karantina Indonesia, M Adnan, juga menegaskan semua barang yang masuk ke Indonesia sudah diperlakukan sesuai prosedur, yaitu pemeriksaan administrasi, kesehatan dan keamanan pangan. Termasuk impor beras yang dilaksanakan oleh Bulog.

“Semua kapal impor yang tiba, termasuk impor beras ini, harus diperiksa dulu oleh Badan Karantina Indonesia. Setelah dinyatakan aman baru bisa dibongkar seperti kapal beras asal Vietnam yang kita saksikan sekarang ini tengah dibongkar,” ujar Adnan.

Guna menstabilkan harga beras di pasaran, Bulog siap menerima tambahan kuota penugasan impor dari pemerintah untuk memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan akan melaksanakan penugasan tersebut secara maksimal demi kepentingan rakyat banyak. (Muhammad Raya)

Related posts