Jebolan Pertama dari ITL Trisakti, Soemino Eko Saputro Raih Gelar Doktor Pada Ilmu Manajemen Transportasi

JAKARTA-MARITIM : Soemino Eko Saputro berhasil meraih gelar Doktor dari Institut Transportasi dan Logistik (ITL) Trisaksi, di Auditorium lantai 7, ITL Trisaksi, Kampus Kebon Nanas, Jakarta, Rabu (10/7).

Dengan predikat nilai A, mantan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan yang pertama tersebut, sukses sebagai lulusan pertama kali dari ITL Trisaksi pada Sidang Terbuka Ujian Promosi Doktor pada bidang “Manajemen Kekhasan Transportasi”.

Dihadapan para tim promotor dan penguji yang berjumlah enam orang, Promovendus dinyatakan lulus usai mempertahankan disertasinya berjudul “Analisis Perilaku Pengguna Transportasi Publik dan Penerapan Transit Oriented Development Sebagai Pemodelan Layanan Urban Transportasi Berbasis Kereta Api”.

Disertasi ini dibuat untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam mendapatkan gelar Doktor Ilmu Manajemen Transportasi.

“Pengguna pribadi sebesar 72,85% yang masih sangat tinggi dibandingkan dengan pengguna angkutan publik yang hanya 27,15% merupakan permasalahan yang menyebabkan angkutan publik kurang diminati. Karena jaringan jalur kereta api masih sangat terbatas,” kata Soemino.

Di samping itu, Promovendus dalam disertasinya banyak menyoroti soal transit Oriented development (TOD), pengembangan jaringan, pentingnya integrasi yang utuh dan penerapan PSO, IMO serta TAC.

“Padahal, TOD adalah jawaban untuk mengatasi kemacetan dan lingkungan di Jakarta. Karena transportasi dan lingkungan menjadi masalah pelik yang sering dihadapi di perkotaan, salah satunya di kota Jakarta,” katanya.

Ditambahkan, salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut, adalah perlunya pengembangan suatu kawasan yang berorientasi TOD. Bahkan, dengan begitu pemerintah diperkirakan bisa melakukan perubahan terhadap prilaku masyarakat.

Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian maka Promovendus merekomendasikan pada pemerintah pusat, daerah, operator transportasi publik soal perlunya melanjutkan dan meningkatkan pelayanan dan langkah yang telah dilaksanakan. Kemudian mengembangkan dan mempercepat empat kebijakan yang ternyata sangat mendukung kualitas pelayanan untuk pengguna jasa.

Keempat kebijakan itu adalah pengembangan jaringan jalur jalan rel, penerapan dan peningkatan sistem integrasi, pemantapan penerapan PSO, IMO dan TAC serta penerapan pengembangan kawasan TOD.

Pada kesempatan tersebut tampil pula narasumber Hermanto Dwiatmoko membawakan makalah “Angkutan Perkotaan Berbasis Rel” dan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Risal Wasal. (Muhammad Raya)

 

Related posts