JAKARTA-MARITIM : Penyaluran program Bantuan Pangan (Banpang) beras pemerintah melalui Bulog dan peninjauan stok beras kembali dipantau oleh Presiden Joko Widodo di Kompleks Pergudangan Bulog Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur. Adapun dalam pemantauan kegiatan tersebut juga hadir bersama Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum BULOG, Wahyu Suparyono.
Presiden memantau dan memastikan kembali kelancaran penyaluran program Banpang Beras 10 kilogram di Tahap 3 alokasi Oktober 2024 masih berjalan dengan baik distribusinya dan sekaligus mengecek ketersediaan stok beras yang di kelola oleh Bulog. Dalam kunjungannya di Gudang Bulog, Bapak Presiden menyerahkan Bantuan Pangan (Banpang) Cadangan Beras Pemerintah Tahap 3 alokasi Oktober kepada Keluarga Penerima Manfaat sebanyak 300 KPM yang hadir dari total 592 KPM di Kelurahan Tanah Grogot.
Dalam sambutannya Bapak Presiden menyapa warga dan memastikan warga Keluarga Penerima Manfaat sudah menerima bantuan pangan beras. ”Ibu-ibu sudah menerima beras 10 kilogram ya untuk alokasi Oktober ya, nanti setelah itu masuk penyaluran alokasi Desember ya,
Warga juga menyuarakan kepada Bapak Presiden untuk dilanjutkan penyaluran bantuan pangan ini, “Nanti kalau ketemu Presiden terpilih Bapak Probowo, disampaikan pak minta dilanjutkan pak gitu, karna saya nanti tanggal 20 Oktober itu sudah purna tugas, sudah pensiun”, ujar Bapak Jokowi.
“Kita memulai memberikan bantuan pangan beras 10 kilogram untuk alokasi Oktober, dimulai dari Kabupaten Paser tadi sudah diterima oleh KPM dan Kabupaten serta Provinsi lainnya juga segera dimulai.”
Pada kesempatan itu juga, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menyampaikan, bahwa melalui banpang beras juga ikut mendukung upaya pemerintah dalam menjaga kesejahteraan petani dalam negeri. Ini dikarenakan Bulog ditugaskan untuk melakukan penyerapan beras yang berasal dari hasil petani lokal. Sejak 2022, realisasi penyerapan beras dalam negeri oleh Bulog terus meningkat. “Pemerintah selama ini konsisten menjaga kesejahteraan petani dalam negeri. Badan Pangan Nasional bersama Bulog membantu penyerapan produksi beras hasil petani kita yang kemudian kita salurkan ke berbagai program intervensi, termasuk bantuan pangan beras seperti hari ini,” terang Arief. Realisasi penyerapan beras dalam negeri Bulog pun kian meningkat. Grafiknya itu di 2022 capai 994 ribu ton. Lalu 2023 berhasil sampai 1 juta ton. Nah di tahun ini sampai minggu ketiga September sudah 908 ribu ton, sehingga kita bisa optimis di akhir 2024 nanti, penyerapan Bulog bisa terus meningkat,” tandasnya.
Adapun Direktur Utama Perum BULOG, Wahyu Suparyono juga menyampaikan, “Kami sedang dan akan melakukan pengadaan dalam negeri sebanyak 600.000 ton, mudah-mudahan minta doanya untuk penyanggah seluruh Indonesia bisa kita peroleh dengan harga yang sesuai dengan kebutuhan, termasuk Beras PSO dan Komersial. Dengan harga patokan HPP kita Rp.11.000/kg Beras PSO, tentu saya minta fleksibilitas tapi terus pengadaan ini kita lakukan walaupun beras-beras komersial. Jadi harapannya tentu kita minta pengarahan dari Bapak Kepala Badan Pangan Nasional akan memberikan bentuk fleksibiltas tapi dengan periode tertentu, supaya kita bisa ajak Perpadi, HKTI dan KTNA dan asosiasi lainnya supaya bersama-sama berkontribusi dalam penguatan stok dengan harga yang bagus seperti Bapak Presiden sampaikan baik ditingkat petani dan penggilingan.” (Muhammad Raya)