JAKARTA-MARITIM : PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) mencatatkan Pelabuhan Makassar sebagai pelabuhan terpadat di jaringan PELNI selama tahun 2024 dengan total 399.028 penumpang. Angka ini meningkat hingga 103% dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 387.022 penumpang.
Pelabuhan terpadat setelah Makassar antara lain Ambon (301.683), Bau-Bau (258.982), Surabaya (234.379), dan Tanjung Priok (204.522) pada tahun 2024.
Plh Kepala Cabang PELNI Makassar, Robby Munardi, menjelaskan bahwa peningkatan jumlah penumpang ini tetap dapat dicapai meskipun terdapat tantangan operasional.
“Salah satu tantangan yang kami hadapi adalah berhentinya operasional KM Umsini akibat kebakaran pada pertengahan tahun 2024, yang sempat mempengaruhi kapasitas layanan. Namun, kami terus berupaya menjaga kelancaran operasional dan memenuhi kebutuhan penumpang,” ujar Robby.
Pencapaian positif ini mendorong PELNI untuk terus melakukan pemeliharaan armada kapal untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang. Dalam hal ini, PELNI Makassar turut berperan dalam menjaga kualitas layanan dengan memfasilitasi proses boarding dan kedatangan penumpang yang efisien.
Robby juga menjelaskan bahwa posisi Makassar sebagai pelabuhan strategis yang menghubungkan wilayah barat, tengah dan timur Indonesia sudah berlangsung sejak lama. Untuk itu, PELNI berusaha untuk menjaga performa kapal penumpangnya untuk dapat melayani masyarakat Makassar dan sekitarnya secara maksimal.
Sementara Direktur Usaha Angkutan Penumpang PELNI, Dessy Nuraini, menambahkan posisi penting Pelabuhan Makassar dalam ekosistem operasional PELNI.
“Makassar tidak hanya menjadi pelabuhan terpadat, tetapi juga menjadi tulang punggung layanan angkutan penumpang kami di Indonesia Timur. Kami berkomitmen untuk terus memperkuat layanan di pelabuhan ini, dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas untuk kenyamanan penumpang,” kata Dessy.
Sebagai salah satu kota besar di Indonesia Timur, Makassar melayani rute-rute utama menuju berbagai wilayah, seperti Papua, Nusa Tenggara, Maluku dan Jawa. Pelabuhan ini menjadi pusat aktivitas yang vital, baik untuk mobilitas masyarakat maupun distribusi logistik.
Melihat kinerja positif pada 2024, PELNI Makassar sangat optimis dapat melayani lebih banyak penumpang pada tahun 2025. PELNI akan memperkuat konektivitas antarwilayah, memperkenalkan inovasi baru dalam pelayanan dan memastikan bahwa armada kapal tetap terjaga dengan baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sebagaimana arahan dari Kementerian BUMN, PELNI optimis menghadapi tahun 2025 dengan komitmen untuk terus memperkuat perannya sebagai moda transportasi laut utama di Indonesia untuk terus memperkuat saluran pembelian secara digital.
Adapun pada tahun 2025, sejumlah kapal penumpang yang sandar di Makassar antara lain : 1. KM Bukit Siguntang rute A (PP) : Makassar-Pare-Pare-Balikpapan-Tarakan-Nunukan. Rute B (PP) : Makassar-Maumere-Lewoleba-Kupang. 2. KM Nggapulu rute A (PP) : Makassar-Bau-Bau-Namlea-Ambon-Ternate-Jailolo-Bitung. Rute B (PP) : Makassar-Surabaya-Tanjung Priok-Batam-Belawan.
3. KM Dorolonda rute (PP) : Ambon-Namlea-Bau-Bau-Makassar-Surabaya-Balikpapan-Pantoloan-Bitung-Ternate-Sorong-Manokwari-Nabire-Serui-Jayapura. 4. KM Binaiya rute A (PP) : Kupang-Ende-Waingapu-Bima-Benoa-Bima-Labuan Bajo-Makassar-Pare-Pare-Bontang. Rute B (PP) : Makassar-Awerange-Bontang-Pare-Pare.
5. KM Ciremai rute (PP) : Tanjung Priok-Surabaya-Makassar-Bau-Bau-Ambon-Sorong-Serui-Jayapura. 6. KM Sinabung rute A (PP) : Wasior-Manokwari-Sorong-Bacan-Ternate-Bitung-Banggai-Bau-Bau-Makassar-Surabaya. Rete B (PP) : Surabaya-Makassar-Bau-Bau-Banggai-Bitung-Ternate-Bacan-Sorong-Manokwari-Jayapura.
7. KM Lambelu rute A (PP) : Bau-Bau-Makassar-Pare-Pare-Balikpapan-Pantoloan-Pantoloan-Tarakan-Nunukan. Rute B (PP) : Makassar-Bau-Bau-Maumere-Larantuka. 8. KM Wilis rute (PP) : Batulicin-Makassar-Labuan Bajo-Bima-Waikelo-Waingapu-Ende-Kupang-Kalabahi.
9. KM Tilongkabila rute (PP) : Bitung-Gorontalo-Luwuk-Kendari-Raha-Bau-Bau-Makassar-Labuan Bajo-Bima-Lembar-Benoa. 10. KM Dobonsolo rute A (PP) : Makassar-Surabaya-Tanjung Priok. Rute B (PP) : Makassar-Bau-Bau-Sorong – Manokwari. 11. KM Leuser rute A : Agats-Timika-Dobo-Tual-Saumlaki-Ambon-Namrole-Wanci-Bau-Bau-Makassar-Labuan Bajo-Bima-Benoa-Surabaya.
12. KM Tidar rute A (PP) : Bau-Bau-Makassar-Surabaya-Tanjung Priok-Kijang. Rute B (PP) : Makassar-Bau-Bau-Maumere-Larantuka-Lewoleba-Kupang. 13. KM Gunung Dempo rute A (PP) : Jayapura-Nabire-Wasior-Manokwari-Sorong-Makassar-Surabaya-Tanjung Priok. Rute B (PP) : Makassar-Ambon-Sorong-Manokwari-Wasior-Nabire-Jayapura.
14. KM Labobar rute A (PP) : Bau-Bau-Namlea-Ambon-Banda-Tual-Dobo-Kaimana-Fak-Fak-Sorong-Manokwari-Nabire. Rute B (PP) : Tanjung Priok-Surabaya-Makassar-Bau-Bau-Ambon-Banda-Tual-Dobo-Kaimin.
PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang jasa pelayaran saat ini mengoperasikan 25 kapal penumpang yang melayani 511 ruas dengan 1.359 rute dan menyinggahi 74 pelabuhan.
Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 30 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah 3TP, di mana kapal perintis menyinggahi 230 pelabuhan dengan total 522 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 18 kapal rede. Untuk pelayanan bisnis logistik, saat ini PELNI mengoperasikan 8 trayek tol laut serta satu trayek khusus untuk kapal ternak. (Muhammad Raya)