AMLAPURA BALI – MARITIM : Setelah cukup lama seakan hilang dari perhatian, pekan lalu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan akan mengembangkan Pelabuhan Tanahampo, di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali menjadi tempat sandar kapal yacht dan pesiar. Hal tersebut dikemukakan okleh Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan (Menhub) ketika melakukan kunjungan kerja ke Pulau Bali, dengan fokus meninjau realisasi pembangunan infrastruktur perhubungan, utamanya bandar udara dan pelabuhan. Menurut Menhub, khusus terkait pengembangan infrastruktur pelabuhan di Tanahampo, kedepan akan diproyeksikan mendukung sektor pariwisata di Bali.
Pemerintah berencana menawarkan pembangunan pelabuhan ini melalui skema kerja sama pemanfaatan (KSP), agar pelayanan dan pembangunan dikelola secara profesional. Jelas Menhub melalui rilis media beberapa hari lalu: “Dan kami berharap fihak swasta memiliki kompetensi di bidang konektivitas laut seperti pelayanan terhadap kapal cruise, yacht yang akan mendarat di Pelabuhan Tanahampo yang ditargetkan pengerjaan pembangunannya sudah akan dapat selesai pada tahun 2021”.
Dalam rilis yang sama, Gubernur Bali I Wayan Koster ungkapkan pelabuhan ini memang didesain untuk memberi pelayanan terhadap kapal-kapal cruise dan yacht yang kian banyak berkunjung ke Bali, hingga harus dipersiapkan sebagai pelabuhan berstandar internasional. Ujar Gubernur: “Fasilitas yang sudah mulai dikembangkan di Tanahampo ini tidak hanya dibangun sebagai pelabuhan semata-mata, tetapi juga akan diintegrasikan dengan konsep pembangunan ekonomi Kabupaten Karangasem dan sekitarnya, guna memenuhi kebutuhan transportasi dan mendukung sektor pariwisata”.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Bali menyambut baik rencana Dephub untuk segera melanjutkan pembangunan Pelabuhan Tanahampo. Untuk itu, Pemerintah Daerah (Pemda) berharap perekonomian masyarakat khususnya di Kabupaten Karangasem akan meningkat, sebagai realisasi terwujudnya multiplyer-effect pembangunan pelabuhan ini.
Proyek Gagal ?
Secara terpisah, I Gusti Ayu Mas Sumatri Bupati Karangasem, yang dikenal rajin turun ke lapangan, memantau kelanjutan pembangunan dermaga cruises Tanahampo. Pada suatu inspeksi mendadak (sidak) bupati meninjau penanaman tiang pancang, pembangunan pelebaran dermaga 100 meter serta pembangunan jetty sistem rampdoor.
Orang nomer satu di “bumi lahar” itu sempat beri penjelasan kepada awak media, termasuk juruwarta maritim.com. Ujarnya: “Ini merupakan upaya Pemkab Karangasem melanjutkan pembangunan dermaga kapal pesiar Tanahampo yang sempat terhenti beberapa waktu lamanya, hingga muncul anggapan bahwa fasilitas ini adalah proyek gagal. Ini merupakan hasil usulan kita kepada pemerintah pusat sebagai antisipasi jangka pendek memanfaatkan dermaga dan terminal, agar dibangun jetty sistem rampdoor, dengan tujuan penumpang kapal cruise yang lego jangkar di Labuan Amuk dapat diimbal menggunakan sekoci menuju dermaga di Pelabuhan Tanahampo”.
Bupati Karangasem menjelaskan bahwa pembangunan pemecah gelombang (break water) dan jetty rampdoor merupakan kelanjutan pembangunan dermaga yang sudah dilakukan sejak lima tahun yang lalu, sebagai rencana menyediakan fasilitas melayani kedatangan dan keberangkatan kapal-kapal penumpang yang selama ini mengalami kesulitan. Untuk itu dibutuhkan break water guna menahan gelombang dari laut terbuka yang berpotensi dapat menyulitkan penyandaran kapal ke dermaga. Sedangkan jetty rampdoor untuk sandar sekoci pengangkut penumpang dari kapal pesiar menuju dermaga.
Bupati Sumatri menjelaskan, di tahun 2017 perluasan baru dapat dilaksanakan sepanjang 100 meter, menggunakan dana APBN sebesar Rp. 49.404.804.000.00 dengan pelaksanaan 120 hari kalender. Pengerjaan dilakukan oleh pemenang tender Kontraktor Pelaksana PT. Kurniadjaja Wirabhakti- PT. Karuna Karya (KSO) dan Konsultan Pengawas PT. Kiat Global Ismatika.
“Kami tetap optimis, pembangunan Dermaga akan tetap berlanjut, karena pemerintah pusat akan segera kembali mengucurkan dana menambah perluasan Dermaga Cruise Tanahampo sekitar 50 meter lagi, yang akan dianggarkan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padangbai” ujar IGA Sumatri memungkasi penjelasan. (Erick Arhadita)