YOGYA – MARITIM : Trase jalur Solo-Jogja-Bawen-Cilacap menjadi satu kesatuan sistem jalan tol jalan tol yang melewati Kulonprogo (Solo-Jogja-Kulonprogo) direncanakan akan disediakan tiga pintu gerbang (exit-entry tol). Jalur tol yang melintasi Kulonprogo, tersambung dari junction tol Jogja-Bawen di wilayah Seyegan. Jalur tersebut dibangun di sisi utara rel kereta api, berada di sisi utara Kota Wates menuju ke pinggiran perbukitan Menoreh.
Kepala Dinas PUP-ESDM DIY Hananto mengatakan proses finalisasi untuk jalur tol yang melewati Kulonprogo saat ini sudah masuk tahap akhir. Keinginan Pemkab Kulonprogo agar ada tiga exit tol sudah dipenuhi. Ungkapnya: “Kami sudah memfasilitasi rencana Pemkab Kulonprogo untuk memindahkan ibukotanya menjadi Wates Baru, dengan exit tol. Jalur (di Kulonprogo) sudah hampir final”.
Selain exit tol ke wilayah Kota Wates Baru, dua exit tol yang akan dibangun di Kulonprogo terdiri dari satu pintu gerbang menuju ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sentolo dan yang lainnya menuju Bandara Yogya International Airport (YIA). Jelas Kadis PUP ESDM DIY: “Untuk pembangunan tolnya berada di sisi utara jalur rel kereta api, dengan profil yang banyak titik elevated, menyambung ke pinggiran kawasan Menoreh ke jalur yang menuju Cilacap”.
Keenam Exit-entry tol yang akan dibangun untuk ruas jalan tol Solo-Jogja-Bawen terdiri:
- Dari Maguwoharjo (Lottemart), Simpang UPN, Simpang Monjali, Trihanggo (Westlake). Selain itu, ada juga dua junction tol (simpang susun) di sekitar Seyegan dan juga perbatasan dengan wilayah Jateng.
- Manisrenggo (Klaten), menuju Selokan Mataram ke Exit Tol-Entry Tol Maguwoharjo (Lottemart). Melewati Ring Road utara di sisi selatan.
- Menyambung elevated ke Gerbang Tol UPN terus ke Gerbang Tol Monjali, kemudian ke Gerbang Tol Trihanggo (Westlake).
- Jalur tol elevated di atas Selokan Mataram ke titik junction tol Seyegan menuju junction tol di Blinggo. Junction Tol Seyegan menyambung ke tol Kulonprogo (simpang susun).
- Jalur tol Kulonprogo, memiliki gerbang tol di Sentolo, Kota Wates Baru, dan sisi barat exit tol menuju Bandara YIA. Jalur ini menyambung menuju jalur tol Cilacap.
Titik-titik Strategis
Pemda DIY sudah menerima surat permohonan izin penetapan lokasi (IPL). Saat ini, Pemda DIY sedang memproses pengajuan surat IPL tersebut agar izin sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Kepala DPUP-ESDM DIY mengatakan surat pengajuan tersebut saat ini masih diproses untuk penerbitan IPL. Hanya saja, dia nyatakan tak mengetahui berapa lama yang dibutuhkan untuk memproses IPL tersebut. Ujarnya: “Yang paling utama, bagaimana kami mengawal kebijakan Gubernur DIY terkait rencana pembangunan tol tersebut”.
Untuk diketahui, Sultan Hamengku Buwono X yang juga adalah Gubernur DIY, beberapa waktu lalu minta agar pembangunan tol di DIY barus memberi manfaat bagi masyarakat DIY. Tol dapat dibangun dengan syarat tak membelah pemukiman penduduk, tidak menabrak situs cagar budaya, seminimal mungkin pembebasan lahan dan mampu membangkitkan ekonomi warga lokal.
Menurut Hananto terkait dengan jalur tol yang akan dibangun untuk ruas jalan tol Solo-Jogja-Bawen dilengkapi dengan enam pintu gerbang (exit-entry). dengan dua junction tol di Seyegan dan Blinggo. Keberadaan pintu-pintu gerbang tol tersebut sudah ada ketentuannya secara teknis harus berharap sekian. Selain itu exit tol untuk memfasilitasi kawasan di sekitar untuk pengembangan kawasan.
Exit tol di Monjali, misalnya, untuk untuk memfasilitasi kawasan di sekitar Jalan Kaliurang dan Monjali, sementara exit tol di UPN untuk memfasilitasi kebutuhan aksesibilitas bagi masyarakat ke pemukiman. Sedang exit tol di Maguwoharjo untuk pengembangan kawasan. Ujarnya: “Di sana ada kawasan wisata, stadion, ada rencana juga pengembangan KEK Pariwisata”.
Lebih jauh dijelaskan, jika muncul kegiatan ekonomi baru di kawasan-kawasan gerbang tol, maka hal itu akan menggerakkan perekonomian masyarakat. Imbuhnya: Sultan yang sangat memperhatikan masyarakat menyatakan tak ingin masyarakatnya hanya menjadi penonton, seperti yang terjadi di Pantura”.
Disinggung soal tol di Kulonprogo, Hananto mengatakan secara prinsip sudah tak ada lagi persoalan. Lokasi pembangunan tol berada di sisi utara Kota Wates. Ujar Hananto pula: “Tak ada tol yang menuju ke bandara, hanya kami fasilitasi dengan exit tol. Pembangunan tol di Kulonprogo juga tidak membelah kota Wates dan aerotropolis”.
Adapun konsep pembangunan tol di atas Selokan Mataram, kata Hananto tak jauh berbeda dengan tol yang menghubungkan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu di dengan konstruksi tiang berada di kanan dan kiri selokan, dan untuk tiang tol di sepanjang ring road didirikan di sisi selatan dengan satu tiang. Hanya saja, terkait masalah teknis tersebut masih menunggu IPL dan DED. (Erick Arhadita)