Hingga Agustus Kapal Perintis Pelni Layani 250.000 Penumpang

JAKARTA – MARITIM : Selama periode Januari-Agustus 2019, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memastikan jumlah penumpang kapal perintis pada tahun ini mengalami peningkatan dibanding realisasi tahun lalu. Hal tersebut ditengarai lewat tren jumlah penumpang yang mencapai 250.000 orang. Yahya Kuncoro, Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni menjelaskan, kinerja kapal perintis terus menunjukan peningkatan. Jumlah pelanggan kapal perintis meningkat dari 163.383 orang pada 2017 menjadi 355.458 orang pada 2018.

Read More

Kata Yahya dalam keterangannya, Senin (28/10/2019): “Untuk periode 2019 sendiri, hingga Agustus kemarin, jumlah pelanggan kapal perintis telah menyentuh kisaran 250.000 orang. Jumlah ini kami yakini akan melampaui jumlah pelanggan tahun lalu, mengingat periode angkutan Natal dan Tahun Baru yang merupakan masa hight session tahunan, baru akan berlangsung akhir tahun ini dan awal tahun 2020”.

Untuk tahun 2019 ini, Pelni telah menerima penugasan pengoperasionalan 46 trayek kapal perintis dari 113 trayek yang ada. Untuk meningkatkan pelayanan trayek keperintisan ini, Pelni menerapkan aplikasi tiket kapal perintis yang memudahkan penumpang dalam hal pembelian tiket. Penumpang dapat melakukan transaksi pembelian tiket penumpang kapal perintis di terminal atau dermaga dengan menggunakan sistem aplikasi dari perangkat smartphone.

Lebih jauh dikatakan: “Penerapan aplikasi ini merupakan bagian dari transformasi bisnis yang dikembangkan Pelni sehingga harapan kami layanan ini menjadikan penumpang yang notabene masyarakat kepulauan semakin terpenuhi kebutuhannya. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan tidak hanya menugaskan kepada Pelni. Untuk tahun 2019 pelaku angkutan kapal perintis ini ada juga dari swasta”.

Yahya juga menuturkan, kehadiran kapal perintis ini tentunya bukan sekedar perpindahan penumpang dari satu pulau ke pulau lainnya. Masyarakat juga dapat memanfaatkan kapal-kapal perintis ini sebagai angkutan yang dapat untuk mengangkut dan mengirim kebutuhan pokok penting, hasil produksi usaha kecil menengah (UKM), hasil pertanian, perkebunan, perikanan, perindustrian, dan hasil pertambangan.

Pungkas Yahya: “Jadi kalau masyarakat memiliki komoditas, nanti akan dapat dikirim dengan kapal perintis, kemudian barang ini didistribusikan ke masyarakat yang tinggal di kepulauan. Melalui penugasan ini, Pelni kian hadir di tiap daerah di Indonesia untuk menghubungkan antar pulau di wilayah tanah air“. (Mrt/2701)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *