JAKARTA – MARITIM : Dalam rangka membahas peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi, pekan lalu Menteri BUMN RI Erick Thohir telah melakukan pertemuan dengan Menteri Negara Urusan Ekonomi dan Fiskal Jepang, Yasutoshi Nishimura di Tokyo. Pada pertemuan itu, Menteri BUMN menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Jepang yang telah menunjukkan komitmennya dalam mendorong investasi di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur.
Seperti diketahui, Jepang secara konsisten berinvestasi di proyek-proyek strategis di Indonesia seperti pembangkit listrik, jalan tol, MRT, perumahan, dan lain sebagainya. Selain kerjasama dalam hal infrastruktur, kedua negara juga memiliki peluang kerjasama di bidang lain. Dalam kesempatan itu, Erick Thohir mengajak Jepang untuk meningkatkan kerja sama di bidang teknologi dan peningkatan skill SDM sesuai visi misi Presiden Joko Widodo.
Ungkap Menteri BUMN melalui rilis media, pekan lalu: “Indonesia dan Jepang merupakan sahabat yang memiliki hubungan khusus. Saya yakin saat ini merupakan momentum yang bagus untuk meningkatkan kerja sama, ketika Indonesia perlu berkolaborasi dengan Jepang dalam hal teknologi dan peningkatan skill SDM. Sementara itu, di sisi lain Jepang juga perlu bantuan Indonesia untuk menyediakan tenaga kerja terampil. Hal ini menjadi bukti bahwa kita perlu saling melengkapi, saling bersinergi terutama untuk tenaga kerja. Kerjasama ini tentunya sesuai dengan visi Presiden yaitu meningkatkan kapabilitas SDM kita”.
Peningkatan SDM dapat dilakukan di berbagai bidang, termasuk bidang agrikultur dan kesehatan masyarakat. Agrikultur itu kaitannya dengan ketahanan pangan. Jepang adalah negara dengan penguasaan teknologi agrikultur yang luar biasa. Sebab itu, Indonesia harus belajar banyak dari Jepang untuk meningkatkan kapasitas agrikultur. Di sisi lain, Jepang juga membutuhkan tenaga petani. Demikian juga di bidang kesehatan. Jepang dapat membantu Indonesia dalam meng-upgrade banyak Rumah Sakit. Di saat yang sama Jepang perlu tenaga perawat yang akan dapat dipasok dari Indonesia.
Mengakhiri penjelasan, Menteri BUMN Erick Thohir berucap: “Saya mengusulkan untuk melaksanakan pertemuan berkala setidaknya 6 bulan sekali, agar dapat mengevaluasi, menindaklanjuti dan mengakselerasi semua rencana kerja sama yang akan dilaksanakan, hingga diharap semua pembicaraan akan jadi lebih konkret”. (Mrt/2701)