Uji Coba Distribusi B30 Dengan Kapal Selesai Akhir Tahun

JAKARTA – MARITIM : Dengan makin mantapnya rencana pemanfaatan energi baru dan terbarukan, uji distribusi biodiesel 30% (B30) dengan menggunakan kapal laut, ditarget dapat rampung pada akhir tahun 2019 ini. Seperti diketahui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mulai melakukan uji distribusi terhadap B30 pada 25 November 2019 dengan menggunakan tiga moda transportasi, yakni pipa, truk, dan kapal laut.

Uji distribusi dengan alokasi serapan kebutuhan unsur nabati atau fatty acid methyl ester (FAME) sebanyak 72.000 kiloliter (KL) ditujukan untuk mengetahui dampak distribusi terhadap kandungan biodiesel. Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Andriah Feby Misna mengatakan uji distribusi dengan pipa dan truk telah berhasil dilakukan. Sementara itu, uji distribusi dengan kapal laut masih memerlukan waktu karena pengiriman yang lebih lama dibanding dengan menggunakan dua moda distribusi lainnya.

Langkah uji coba dalam penyaluran B30 dibagi menjadi delapan titik, yakni Rewulu yang didistribusikan menggunakan truk, Medan dengan pipa, Balikpapan menggunakan truk, Plumpang dengan kapal, Kasim dengan kapal, Plaju dengan kapal, Panjang dengan kapal, dan Boyolali dengan truk. Nantinya, dengan tiga metode distribusi tersebut akan diteliti mengenai adanya peningkatan kandungan air. Pasalnya, apabila kandungan air semakin meningkat, maka akan menurunkan kualitas biodiesel.

Selama ini, distribusi biodiesel yang menggunakan kapal laut diketahui menghasilkan kadar air yang terlalu tinggi. Adapun pelaksanaan uji distribusi dengan menggunakan pipa dan truk sudah cukup lancar dan tidak mengalami kendala.  Saat ini, distribusi biodiesel dengan kapal laut sudah berhasil dilakukan Plumpang. Namun, masih perlu menunggu hasil distribusi dengan titik serah lain untuk meneliti hasilnya, karena kapal baru mengirim dan hasilnya akan diketahui pada akhir Desemnber nanti.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan pemanfaatan kelapa sawit sangat signifikan untuk kebutuhan dalam negeri lewat biodiesel maupun kebutuhan pangan lain. Dalam setahun, Indonesia telah memproduksi sekitar 45 juta ton minyak sawit dengan ekspor terbesar menuju India, Eropa, Tiongkok, dan negara lainnya.  (Mrt/2701)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *