JAKARTA–MARITIM : Pemerintah , Jumat (20/3) resmi meluncurkan Kartu Pra Kerja . Dengan peluncuran Kartu Pra Kerja ini, Pemerintah memastikan memberikan biaya transportasi bagi seluruh peserta program tersebut, yang besarannya Rp650 ribu meningkat dari sebelumnya Rp500 ribu.
Menteri Koordinasi Bidang perekonomian, Airlangga Hartarto, Jumat (20/3) di kantornya mengatakan, biaya transportasi akan diberikan secara bertahap dan hanya berlaku seumur hidup. Kemudian para peserta akan diberikan biaya transport sebesar Rp500 ribu, dibayar secara bertahap tiga kali.
Lebih jauh Menko Airlangga menjelaskan tentang uang transport, biaya transportasi Rp 650 ribu ini terdiri dari Rp 500 ribu murni didapat selama menjalankan pelatihan tiga bulan, dan Rp 150 ribu merupakan tambahan setelah menjalankan survei evaluasi program Kartu Pra Kerja.Saat selesai pelatihan, itu diberikan kesempatan untuk evaluasi dalam bentuk survei dan begitu survei dikembalikan, mereka dapatkan lagi Rp 150 ribu.
“Jadi mekanismenya, pelatihan dan evaluasinya itu sudah masuk dalam sistem, sehingga kami bisa melihat efektivitas dari pelatihan training dengan re-skilling,” jelas Airlangga.
Dalam melaksanakan program Kartu Pra Kerja, lanjut Airlangga, sudah ada 11 mitra kerja yang terdiri 8 platform digital atau marketplace yakni Tokopedia, Bukalapak, Ruang guru, MauBelajarApa, Sekolah.mu, Pintaria, Pijah Mahir, lalu 3 mitra pembayaran seperti PT BNI (Persero), LinkAja, dan OVO.
Para peserta nantinya bisa mendapatkan skill baru (skilling), meningkatkan keterampilan di bidang yang ditekuni (upskilling), dan keterampilan baru (reskilling).Kartu Pra Kerja ini nantinya dikelola oleh Project Management Office (PMO). PMO lah yang nantinya menjalankan program ini secara penuh, termasuk menentukan Balai Latihan Kerja (BLK) yang akan menjalankan pelatihan kerjanya.
Sementara Direktur Eksekutif Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denny Puspa Purbasari mengatakan biaya transportasi Rp 500 ribu akan dibayarkan melalui perusahaan pembiayaan yang sudah bekerja sama dalam program Kartu Pra Kerja.Pembayarannya nanti dilakukan pada bulan pertama sebesar Rp 200 ribu, dan masing-masing Rp 150 ribu pada bulan kedua dan ketiga.
“Tujuannya agar orang semangat menuntaskan pelatihan,” jelasnya.
Skema Kartu Pra Kerja ditujukan kepada setiap WNI yang berusia di atas 18 tahun dengan catatan tidak sedang menjalani pendidikan formal, lalu bagi para masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dan bagi pegawai yang ingin meningkatkan keterampilan.
Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko menegaskan, program Kartu Pra Kerja bukan kegiatan dari pemerintah yang menggaji para pengangguran.
“Ini bukan menggaji pengangguran, sama sekali tidak seperti itu, tapi memberi bantuan biaya pelatihan, tujuan atau perannya mendorong kebekerjaan dan kewirausahaan,” kata Moeldoko.
Perlu diketahui, tahap awal implementasi program Kartu Pra Kerja di Bali, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Surabaya. Di empat lokasi ini akan diberlakukan pelatihan secara online mengingat penyebaran wabah virus corona . (Rabiatun).