JAKARTA – MARITIM : Konsumsi fesyen muslim nasional saat ini sekitar US$21 miliar. Sedang di tingkat dunia, berdasarkan The State Global Islamic Economy Report pada 2019-2020, konsumsinya mencapai US$283 miliar.
Bahkan, angka tersebut diproyeksikan akan terus meningkat sampai 6% pada 2024, sehingga konsumsi fesyen muslim dunia menembus US$402 miliar.
“Ini menunjukkan peluang bagi industri fesyen muslim di dalam negeri cukup berpeluang besar mengisi pasar domestik dan global,” kata Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, saat live streaming pre-launching #Lebaran Untuk Semua, di Jakarta, Jumat (8/5).
Menurutnya, perkembangan jumlah umat muslim dunia jadi pemicu pertumbuhan sektor fesyen muslim. Sehingga turut membuka peluang usaha ke para pelaku industri kecil menengah (IKM) fesyen muslim di Tanah Air.
“Saya meyakini, industri fesyen muslim nasional, khususnya sektor IKM punya potensi jadi pemain besar dan mampu bersaing. Sehingga produk-produknya mampu kompetitif dan dapat diserap dengan optimal,” ujarnya.
Data The State Global Islamic Economy Report 2019/2020 menyebutkan, Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki.
“Kita masih punya peluang jadi yang terdepan di industri fesyen muslim dunia,” ungkapnya.
Industri fesyen muslim juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Di mana kinerja ekspor industri pakaian jadi sepanjang 2019 mencapai US$8,3 miliar dan periode Januari-Februari 2020 ekspornya tembus US$1,38 miliar.
Di samping itu, industri ini juga memiliki peran besar pada kontribusi terhadap PDB nasional pada 2019, yaitu sebesar 5,4% dan mengalami pertumbuhan sebesar 19,5%.
Melihat kekuatan sektor fesyen muslim nasional ini, Menperin mendorong seluruh pihak mulai memaksimalkan potensi tersebut. Sekaligus mempromosikan dan memperkenalkan produk-produknya sehingga dapat semakin dikenal oleh dunia.
Secara khusus, Menperin Agus juga mengajak masyarakat terus membeli produk-produk yang dihasilkan, sehingga akan memberikan dampak besar bagi sektor terkait. Seperti penjahit, penyedia bahan baku, logistik dan sektor terkait lainnya. Yang kemudian akan menjaga perekonomian Indonesia tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Sementara Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih menjelaskan di tengah pandemi Covid-19 semakin banyak pelaku IKM fesyen muslim nasional memanfaatkan platform online untuk memasarkan produk-produknya.
Kampanye #LebaranUntukSemua akan berjalan pada 12-19 Mei 2020 dan diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap para pelaku IKM fesyen muslim nasional. Melalui ini dapat dijaga peluang ekonomi yang dimiliki IKM dan juga mendorong peningkatan daya beli masyarakat. (Muhammad Raya)