JAKARTA – MARITIM : Dalam rangka pemulihan ekonomi nasional agar tidak menimbulkan risiko di bidang kesehatan, ekonomi syariah perlu melakukan adaptasi dengan kebiasaan baru di tengah pandemi COVID 19, agar kegiatan usaha yang dijalankan tidak menimbulkan resiko. Dalam hal ini, setidaknya ada tiga langkah adaptasi hadapi kenormalan baru, diantaranya penggunaan teknologi yang semakin intensif, termasuk untuk membuka peluang pasar dan distribusi barang.
Demikian Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo dalam Tasyakuran Program Penguatan Ekosistem Halal Value Chain, yang dilaksanakan secara virtual pekan lalu.
Dikatakan, Bank Indonesia (BI) berkerjasama lintas lembaga di bawah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) selalu berkomitmen, untuk mendorong pemberdayaan ekonomi syariah. Sehingga, dapat bersaing secara nasional maupun global. Salah satu strategi yang dilakukan yaitu melalui penguatan ekosistem Halal Value Chain (HVC), yang meliputi rangkaian kegiatan untuk menghasilkan nilai tambah pada setiap bisnis proses dengan menekankan pada aspek kepatuhan terhadap nilai dan prinsip dasar syariah.
Pengembangan ekosistem Halal Value Chain lanjutnya, dilakukan di empat sektor utama, yaitu pertanian (integrated farming); industri makanan halal dan fesyen muslim yang diwujudkan dalam program pengembangan Industri Kreatif Syariah (IKRA); pariwisata halal; serta pengembangan renewable energy. Upaya-upaya tersebut terus dilakukan, dengan menggandeng berbagai pelaku usaha, diantaranya komunitas pesantren, UMKM syariah, korporasi dan berbagai pelaku industri lainnya.
“Jadi selain teknologi, adaptasi yang dijalankan berusaha, juga harus memanfaatkan peluang pengembangan alternatif usaha dan meningkatkan kesempatan, untuk pererat kolaborasi dan sinergi antar pelaku usaha,”ujar Dody.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara Bank Indonesia dengan Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH) sebagai upaya untuk kolaborasi pelaksanaan riset dan kajian serta fasilitas pembinaan sektor usaha. (Rabiatun)