MEDAN – MARITIM : Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan yang di dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1 melakukan penataan akses masuk truk petikemas dengan melakukan pemeriksaan Surat Penarikan Petikemas (SP2) di area pre gate terhadap armada truk yang akan memasuki wilayah TPK Belawan. Tujuannya untuk meningkatkan kelancaran arus lalu lintas truk yang masuk dan keluar areal TPK Belawan sehingga dapat mendorong percepatan operasional pelabuhan, meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa, utamanya pada pelayanan penerimaan maupun pengiriman barang.
TPK Belawan melakukan penataan akses masuk mulai tanggal 20 Agustus 2020 dan sudah disosialisasikan terlebih dahulu ke Angkutan Khusus Pelabuhan (Angsuspel) dan Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), yaitu organisasi yang menaungi para pengusaha angkutan pelabuhan. “Kita melakukan pemeriksaan SP2 kepada supir truk petikemas di area pre gate sebelum masuk pintu utama (Gate in) menuju areal TPK Belawan. Jika supir truk petikemas tersebut tidak mengantongi SP2, kita arahkan untuk parkir ditempat yang telah kita siapkan menunggu SP2 dari pihak Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL). Jika sudah ada SP2, maka diizinkan masuk,” ujar Indra Pamulihan.
Dengan adanya penataan akses truk petikemas ini, dapat mengefisiensikan waktu pelayanan penerimaan dan pengiriman barang, mengurangi kemacetan di gate masuk terminal dan efisiensi biaya logistik bagi pihak EMKL, pemilik barang, pengangkutan dan supir truk petikemas. “Hal ini merupakan salah satu upaya kami mempercepat pelayanan di terminal dan mendukung efisiensi biaya logistik. Setelah dilakukan pemeriksaan SP2 di area pre gate kurang lebih satu bulan ini, sudah tidak pernah lagi terjadi kemacetan di pintu Gate in TPK Belawan, dan truk yang biasanya hanya dapat mengangkut petikemas 2 kali sehari, dapat mengangkut petikemas sampai 5 kali sehari,” jelas Indra Pamulihan.
Ketua DPC Organda Angsuspel Belawan, Erry Salim menilai kebijakan dan prosedur ini sangat bagus dan positif dengan memindahkan pemeriksaan SP2 dari gate in ke pre gate. “Kami merasa kegiatan operasional lebih lancar dibanding sebelumnya, tidak terjadi kemacetan di gate in, sehingga proses pengambilan barang jadi lebih cepat. Kondisi saat ini sudah lebih bagus, dan kami berharap Pelindo 1 dapat melakukan inovasi pelayanan logistik secara berkesinambungan,” jelas Erry Salim.
Selama kurun waktu sampai dengan Agustus 2020, TPK Belawan melayani kunjungan kapal sebanyak 589 call, dengan kunjungan kapal di terminal internasional sebanyak 342 call dan di terminal domestik sebanyak 247 call. Bongkar muat peti kemas di TPK Belawan sampai dengan Agustus 2020 ini sebanyak 585.928 box, untuk bongkar muat peti kemas di terminal internasional sampai dengan Agustus 2020 sebanyak 288.161 box dan untuk terminal domestik sebanyak 297.767 box.
Selain itu, kinerja operasional TPK Belawan sampai dengan Agustus 2020 di terminal internasional mencapai 54,18 B/S/H (Box/Ship/Hour) dan di terminal domestik mencapai 46 B/S/H. Produktivitas di kedua terminal tersebut berada di atas standar kinerja bongkar muat peti kemas yang ditetapkan Kementerian Perhubungan yang sebesar 32 B/S/H. “Kami akan terus memastikan layanan di TPK Belawan selama 24 jam dalam 7 hari untuk menjaga kelancaran logistik dan kami masih terus optimis dan berharap trafik akan tumbuh di masa adaptasi kebiasaan baru,” tutup Indra Pamulihan. (Hbb-Mrtm/Humas Pelindo I)