Menerapkan Prinsip Kehati-hatian, Ditengah Pandemi Covid-19 Laba BCA Syariah Capai Rp44,2 Miliar

JAKARTA–MARITIM : Menghadapi tantangan perlambatan ekonomi serta masih rendahnya permintaan pembiayaan untuk ekpansi
usaha dalam masa pandemi, namun kinerja PT. Bank BCA Syariah (BCA Syariah) tumbuh positif masing-masing Aset, Pembiayaan, Dana Pihak Ketiga dan Laba pada semester I-2021. Faktor-faktor ini telah menggenjot laba BCA Syariah, pada semester I-2021 sebelum Pajak (Profit Before Tax) tercatat sebesar sebesar Rp44,2 miliar, meningkat 18,3 persen dibandingkan tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp37,3 miliar.

Bicara tentang kinerja perusahaan yang tetap tumbuh positif dimasa pandemi covid-19, Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum dalam acara Pemaparan Kinerja BCA Syariah Semester 1-2020 secara virtual kepada media, Jumat (16/8) mengatakan, BCA Syariah senantiasa menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan, serta dalam mengelola segala risiko yang ada. Sinergi dengan BCA sebagai induk usaha, juga semakin intensif dilakukan dalam rangka percepatan digitalisasi perbankan serta perluasan jaringan layanan untuk memberikan layanan syariah kepada masyarakat.

Dengan kinerja yang posirif itu, Yulie Melati mengatakan, pihaknya yetap mendukung program Pemerintah, untuk berkegiatan di rumah. Dalam hal ini, BCA Syariah terus meningkatkan fitur-fitur e-channel, untuk memberikan kenyamanan dan keamanan nasabah dalam bertransaksi dari rumah atau banking from home diantaranya dengan meningkatkan limit transfer pada e-channel BCA Syariah Mobile dan Klik BCA Syariah hingga Rp200 juta.

“Pandemi turut mendorong percepatan penggunaan perbankan elektronik, diantaranya tercermin dari transaksi melalui e-channel yang mendominasi jumlah transaksi nasabah di BCA Syariah selama 2021 hingga 54 persen,”jelas Yuli Melati.

Ditambahkan, jumlah pengguna juga meningkat signifikan. Pengguna mobile banking BCA Syariah Mobile meningkat 66,5 persen menjadi sebanyak 61 ribu pengguna dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sekitar 37 ribu pengguna. Sementara pengguna internet banking Klik BCA Syariah meningkat 121 persen menjadi sebesar menjadi 12,8 ribu pengguna dibandingkan tahun lalu di kisaran 6 ribu pengguna.

Lebih jauh tentang kinerja perusahaan, Direktur BCA Syariah, Pranata menjelaskan, aset BCA Syariah di Juni 2021 tercatat sebesar Rp9,7 triliun, meningkat sebesar 14,3 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan Juni 2020 yang sebesar Rp8,5 triliun. Pertumbuhan Aset BCA Syariah didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang per Juni 2021 tercatat sebesar Rp6,8 triliun atau meningkat 13,2 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp6,0 triliun.

Sementara kata Pranata, pembiayaan BCA Syariah sampai dengan Juni 2021 juga menunjukkan pertumbuhan kendati menghadapi tantangan perlambatan ekonomi serta masih rendahnya permintaan pembiayaan untuk ekpansi usaha dalam masa pandemi. Pembiayaan BCA Syariah per Juni 2021 tercatat sebesar Rp5,9 triliun, tumbuh 3,5 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dikatakan, dalam melaksanakan fungsi intermediasi, penyaluran pembiayaan BCA Syariah masih difokuskan pada sektor produktif diantaranya sektor industri pengolahan, perdagangan dan proyek-proyek infrastruktur strategis pemerintah. Kualitas pembiayaan BCA Syariah dapat dipertahankan pada level yang rendah dan sehat dengan Non-Performing Financing (NPF) Gross tercatat sebesar 0,73 persen dan NPF Net sebesar 0,01persen. Ini sejalan dengan kebijakan stimulus perekonomian nasional dari Regulator, BCA Syariah melakukan restrukturisasi
pembiayaan pada tahun 2021 sebesar Rp1,2 triliun dengan komposisi 79 persen, restruktur pembiayaan atau sebesar Rp949,5 miliar diberikan kepada nasabah yang terdampak langsung Covid-19.

“Kendati menghadapi berbagai tantangan dalam penyaluran pembiayaan, Financing at Risk (FaR) BCA Syariah di Juni 2021 tercatat sebesar 20,9 persen,”tuturnya seraya menambahkan, angka ini masih berada di bawah FaR Bank Umum Syariah yang per Maret 2021 tercatat sebesar 27,3 persen. (Rabiatun) .

Related posts