Antonius Suhandoyo Terpilih Jadi Ketua DPD HIMKI Jepara : Gudangnya Kreatifitas dan Talenta Ukir Mebel dan Kerajinan

JAKARTA-MARITIM : Musda DPD HIMKI Jepara Raya yang digelar di Gedung Shima SETDA Kabupaten Jepara, Selasa (23/11), dengan tema “Gerak Laju Industri Kreatif Jepara Menuju Pentas Global”. Peserta Musda akhirnya memilih Antonius Suhandoyo sebagai Ketua DPD HIMKI Jepara Raya periode 2021-2024 menggantikan Masykur Zainuri.

Usai dipercaya menjadi ketua, Antonius Suhandoyo, menyatakan penyelenggaraan Musda ini jadi momentum menyamakan persepsi tetap optimis bahwa industri mebel dan kerajinan akan terus tumbuh, eksis dan mampu menembus pasar global. Dimana pertumbuhan ekspor tahun 2020 meskipun terjadi wabah pandemi Covid-19, tetap industri ini terus tumbuh.

Read More

“Kami juga ingin menegaskan potensi besar produk mebel dan kerajinan Jepara. Jepara adalah gudangnya kreatifitas dan talenta,” ungkapnya.

Dimana Jepara adalah satu-satunya wilayah atau sentra industri di Indonesia yang memiliki karakteristik unik dan memiliki akar sejarah panjang dengan masa-masa sebelumnya. Jepara sendiri adalah saksi sejarah panjang perjalanan seni ukir di Indonesia. Kualitas produk ukirannya tidak hanya diakui secara nasional, melainkan sudah level dunia.

Jika ditelusuri, sejak abad ke 16, seni ukiran yang kita saksikan sekarang Masjid Mantingan, Jepara. Pada masa Kerajaan Kalinyamat arsitektur Jepara mengalami kemajuan terutama dalam bidangĀ  ukir-ukiran. Bukti otentik ukiran Jepara berupa artefak peninggalan zaman Ratu Kalinyamat di Masjid Mantingan. Hal ini karena ukiran Jepara sudah ada jejaknya pada masa Pemerintahan Ratu Kalinyamat (1521-1546) pada 1549. Jepara dari zaman ke zaman terus berkreasi dengan ragam pesona ukirannya yang sudah melegenda.

Jepara dikenal dunia sebagai sentra ukir nasional. Jumlah eksportir mebel dan kerajinan Jepara mencapai hamper 400 perusahaan dengan tujuan ekspor ke 113 negara. Selain kian kinclong untuk pasar ekspor, bagi wisatawan lokal maupun mancanegara tak perlu bingung lagi untuk berburu barang kerajinan ukiran di Jepara. Pemerintah setempat sudah membagi sentra-sentra produksi ke berbagai wilayah di kota Jepara sesuai jenis kerajinan ukir.

Sentra-sentra itu diantaranya: Sentra Ukir Patung, di Desa Mulyoharjo, Sentra Ukir Relief, di Desa Senenan, Sentra Ukir Minimalis, di Desa Petekeyan, Sentra Ukir Gebyok, di Desa Blimbingrejo, Sentra Ukir Bambu, di Suwawal Timur, Sentra Ukir Lemari, di Desa Bulungan, Sentra Ukir Genteng, di Desa Mayong.

Untuk itulah, HIMKI selalu hadir untuk membantu mengoptimalkan bakat-bakat alam yang ada, ketrampilan-ketrampilan yang ada, yang dimiliki masyarakat lokal Jepara. Juga bagaimana kita tidak hanya bergantung pada bahan baku kayu saja, tetapi juga mencoba bahan baku baku lain, seperti besi, rotan, dll sehingga mampu menghasilkan produk-produk yang bagus.

“Kami selalu siap membantu anggota-anggotanya untuk bisa tampil di pentas dunia dengan produk-produk yang kompetitif sehingga dapat memenangkan persaingan di pentas global. HIMKI juga memperjuangkan ketersediaan kontainer melalui berbagai forum sebab masalah kontainer ini sangat menggangu ekspor mebel dan kerajinan Jepara. HIMKI juga mensupport kegiatan pengembangan desain-desain ukir Jepara,” ungkap Antonius

Jepara Ikan Industri Kayu Nasional

Sementara Abdul Sobur, Ketua Presidium HIMKI, menjelaskan Jepara adalah ikon industri kayu nasional. Industri mebel dan kerajinan di Jepara sudah melegenda. Untuk itu harus ada kekuatan yang bisa memproteksi bahwa Jepara adalah wilayah khusus untuk industri mebel dan kerajinan berbasis kayu.

Dengan jumlah pelaku usaha dalam jumlah besar di Jepara, diharapkan pasar ekspor mebel dan kerajinan tidak hanya menjadi ladang bagi perusahaan besar saja untuk mengekspansi bisnisnya, tetapi juga bisa ditembus oleh usaha kecil dan menengah (UKM) kelompok mebel dan kerajinan di Jepara.

“Jika dikelola dengan baik, kita bisa menjadi leader untuk industri mebel dan kerajinan di Kawasan Regional ASEAN. Dengan ketersediaan bahan baku hasil hutan yang melimpah, sumber daya manusia yang terampil dalam jumlah besar, industri ini bisa menjadi industri yang tangguh,” urai Sobur.

Industri ini yang sangat penting sebagai bantalan ekonomi yang kuat pada saat kondisi ekonomi seperti saat ini dan menjadi jalan keluar negara dalam penyerapan tenaga kerja. Sebab sampai saat ini industri mebel dan kerajinan tetap eksis dan menghasilkan devisa bagi negara di saat industri lain terkena imbas krisis, Industri ini kuat karena didukung oleh local content yang cukup besar. (Muhammad Raya)

Related posts