Atasi Kesenjangan Teknologi Digital, Kebijakan Ketenagakerjaan di Perdesaan Dikembangkan

JAKARTA-MARITIM: Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi menyatakan, kesenjangan teknologi digital di perkotaan dan perdesaan menjadi tantangan yang cukup serius. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut, Kemnaker telah mengeluarkan berbagai kebijakan pengembangan ketenagakerjaan dalam meningkatkan angkatan kerja di perdesaan.

Berbicara pada webinar bertajuk “Kebijakan Pengembangan Ketenagakerjaan di Perdesaan Memasuki Ekonomi Digital dalam Upaya Menyejahterkan Masyarakat,” Minggu (17/7/2022), Anwar Sanusi mengatakan, perkembangan teknologi digital merupakan suatu keharusan yang mempengaruhi seluruh aspek, baik dari sisi negara, pasar, maupun masyarakat.

Read More

Dikatakan, teknologi digital bukan semata-mata alat, melainkan sosio material object yang memiliki relasi yang kompleks terkait perkembangan struktur ekonomi, sosial, politik budaya tertentu dalam suatu negara.

“Ini mendorong adanya perubahan struktur relasi yaitu relasi pasar dengan wilayah, kemudian relasi antara wilayah dengan masyarakat dan relasi antara masyarakat dengan pasar,” ujarnya.

Anwar menilai, pemahaman tentang teknologi digital, jika dilihat dari angkatan muda sudah sangat bagus. Sekarang ini, daya saing teknologi digital tiap daerah seperti di Pulau Jawa cukup tinggi, tapi untuk daerah-daerah lain di luar Pulau Jawa masih cukup rendah.

Rendahnya daya saing teknologi digital dipengaruhi oleh berbagai faktor. Antara lain SDM, penggunaan dan pengeluaran untuk TIK, perekonomian digital, kewirausahaan, lapangan pekerjaan dan infrastruktur pendukung lainnya.

“Kesenjangan ini tentunya menjadi tantangan bersama yang harus bisa kita atasi,” pungkasnya. (Purwanto).

 

Related posts