Kemnaker Perkuat Pelindungan Pekerja Migran di Luar Negeri

Wakil Menaker (tengah) bertukar cinderamata dengan pimpinan FGV ketika mengunjungi perusahaan perkebunan kelapa sawit di Malaysia.

KUALA LUMPUR-MARITIM: Kementerian Ketenagakerjaan terus melakukan pembinaan kepada Perusahan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI), termasuk ke Malaysia, agar proses penempatan PMI sesuai dengan regulasi yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia.  

“Saya ingin penempatan PMI ke Malaysia harus dilakukan secara mutual benefit antara perusahaan penempatan dengan para PMI,” tegas Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor ketika melakukan kunjungan kerja ke perusahaan perkebunan kelapa sawit Felda Global Ventures (FGV) di Kuala lumpur, Malaysia, Jumat (12/8/2022).

Read More

Wamenaker mengemukakan, pelindungan terhadap PMI dimulai dari proses rekrutmen sampai proses pemulangan. Selain itu, aspek ketenagakerjaan perlu diperhatikan mencakup kondisi kerja, termasuk akomodasi, kesehatan dan keselamatan kerja para PMI. 

Untuk memastikan pelindungan PMI, baik pada sisi kondisi kerja maupun hak-haknya, pada April 2022 Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Malaysia telah menandatangani MoU Penempatan PMI Sektor Domestik ke Malaysia. MoU ini mengatur salah satunya penempatan PMI sektor domestik melalui One Channel System (OCS).

MoU tersebut kemudian diperkuat dengan penandatanganan Joint Statement terkait implementasi nota kesepahaman (MoU) tentang Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Sektor Domestik di Malaysia.

“Saat ini MoU tersebut masih mengatur OCS PMI sektor domestik di Malaysia. Ke depan kita ingin seluruh penempatan PMI ke luar negeri melalui OCS, baik sektor formal maupun domestik. Sehingga proses penempatan, pelindungan, dan pengawasan PMI lebih mendapat kepastian,” jelasnya. 

Ditambahkan, Felda Global Ventures (FGV) sebagai perusahaan perkebunan sawit terbesar di Malaysia yang mempekerjakan PMI sampai saat ini telah melakukan kerja sama penempatan dengan beberapa P3MI.  

“Saya mengharapkan FGV dapat bekerja sama baik dengan perusahan penempatan PMI dan berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia atau Perwakilan RI di Malaysia untuk memberikan pelindungan yang komprehensif kepada PMI yang bekerja di FGV,” katanya.

Pada pertemuan itu, Wamenaker juga meminta agar FGV memperhatikan izin kerja para PMI, sehingga tidak ada lagi PMI yang berstatus nonprosedural dan tidak mendapatkan pelindungan. (Purwanto).

 

Related posts