Disosialisasikan, Kapal Sandar Di Dermaga 208 – 210 Pelabuhan Priok Wajib Pake Listrik SPC

JAKARTA, MARITIM : Setiap kapal sandar di dermaga 208 sampe 210 Pelabuhan Priok bakal diwajibkan menggunakan tenaga listrik yang disediakan oleh pihak terminal melalui PT.EPI (Energi Power Indonesia) salah satu anak usaha Pelindo. Proses layanan listrik ini dikenal dengan layanan Shore Power Connection (SPC).

Kepala OP Priok, Capt. Wisnu Handoko saat sosialisasi konsep mandatory penerapan SPC di Pelabuhan Priok (18/8/2022) mengatakan, penerapan layanan SPC dalam rangka bagian dari perwujudan green port dengan mengurangi pembuangan gas emisi dari kapal sandar yg selama ini menggunakan generator kapal dengan bahan bakar minyak.

“Salah satu aksi inisiasi yang akan diterapkan di Pelabuhan Tanjung Priok di tahun 2022 ini adalah pengelolaan kualitas udara serta pengelolaan konsumsi energi dan perubahan iklim dengan rencana penerapan Shore Power Connection (SPC) di Pelabuhan Tanjung Priok. Penerapan SPC ini juga diharapkan menjadi salah satu cara terbaik untuk mengurangi dampak emisi dari kegiatan kepelabuhanan di Pelabuhan Tanjung Priok” imbuh Capt. Wisnu Handoko.

Ditagetkan, mandatory SPC di dermaga 208 s.d 210 Pelabuhan Priok pada 15 september 2022.Jadi setelah sosialisasi ini diharapkan dibahas tahapanya antara beberapa pihak terkait menyangkut tarif dan sebagainya, seperti BUP dan pengguna jasa untuk membicarakan mekanisme dan hal lainnya . “Dengan kebersamaan kita semua, diharapkan program green port yang kita canangkan dapat terwujud,” kata Capt. Wisnu Handoko.

Penerapan SPC ini juga sejalan dengan amanat pada MARPOL 73/78 Annex VI, Peratuan Menteri Perhubungan Nomor PM 29 Tahun 2014 tentang Pencegahan Pencemaran Lingkungan Maritim serta Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon Untuk Percepatan Target Kontribusi Yang Ditetapkan Secara Nasional Dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Pembangunan Nasional. Penerapan Shore Power Connection telah diujicobakan di Pelabuhan Tanjung Priok sejak tahun 2021 pada kapal-kapal yang dioperasikan oleh PT Meratus Line dan PT Salam Pasific Indonesia Lines (SPIL.

Acara ini dihadiri oleh Penasehat Khusus Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Sekretaris Deputi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Asisten Deputi Pengelolaan Perubahan Iklim dan Kebencanaan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Perhubungan Laut, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), Department Head Manajemen Green Port PT. Pelabuhan Indonesia (Persero),  Regional Head 2 PT Pelabuhan Indonesia (Persero), General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Tanjung Priok, Direktur Utama PT Energi Pelabuhan Indonesia, serta perwakilan dari Asosiasi INSA Jakarta Raya dan ISAA.. (Hbb)

Related posts