GRESIK–MARITIM : Kementerian Pertanian bersama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) meluncurkan program Taksi Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan), yang merupakan model pengelolaan tata kelola usaha jasa alsintan dengan sistem jasa sewa atau kepemilikan alsintan melalui skema kredit perbankan.Program ini diluncurkan seiring dengan sektor Agrikultur, memasuki periode percepatan transformasi yang semakin memperkuat produktivitas serta stabilitas pangan nasional.
Hal ini dikarenakan, peran pelaku perbankan menjalankan fungsi intermediator semakin krusial. Khususnya, dalam penyaluran kredit investasi serta pemberian solusi keuangan yang tepat untuk para petani.
Untuk itu Kementan dan BNI, sepakat dalam hal pemberdayaan kelembagaan petani melalui penguatan permodalan, relaksasi pembiayaan, dan pendampingan. Kedua institusi berkolaborasi melalui integrasi data mitra dan/atau binaan guna mempermudah aplikasi permohonan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Taksi Alsintan.
Kerja sama ini dikukuhkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Ali Jamil dan Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto. Kerja sama strategis ini disaksikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar di Gresik, Jawa Timur, Senin (22/8) .
Presiden Joko Widodo, optimis, skema kerjasama dalam pola pembiayaan Taksi Alsintan dapat diproses menggunakan KUR dengan maksimum kredit sampai dengan Rp500 juta, bunga 6 persen per tahun dengan tambahan subsidi bunga 3 persen yang berlaku hingga 31 Desember 2022. Pola pembayaran angsuran kredit pun, disesuaikan dengan musim panen.
“Saya optimistis Program Taksi Alsintan yang dijalankan ini, lebih feasible dengan bantuan sistem perbankan khususnya BNI,”tutur Presiden Jokowi yang meyakini akan banyak daerah dan desa mampu membeli alat pertanian, guna meningkatkan produksi sektor agrikultur.
Dikatakan, Program Taksi Alsintan menjadi percobaan. Kalau didukung dengan bunga bank yang disubsidi, kita sama yakin akan banyak daerah,dan desa, dan kabupaten, yang para petaninya yang mau membeli alat dan mesin pertanian.
Dalam kesempatan ini Mentan Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, pertanian telah memasuki era tranformasi teknologi yang mana penggunaan Alsintan semakin dikedepankan untuk peningkatan produktivitas.
“Kami mengapresiasi BNI yang proaktif dalam meningkatkan kinerja sektor agrikultur dan pangan nasional. Tidak hanya mampu menyalurkan KUR, tetapi BNI juga telah memberikan kredit produktif kepada penyedia Alsintan sehingga BNI mampu menciptakan berbagai solusi perbankan yang lebih cocok untuk sektor primer nasional ini,” sebutnya.
Sedangkan Dirut BNI Royke mengatakan, posisi sektor agrikultur menjadi semakin strategis di tahun ini. Tak hanya karena kebutuhan konsumsi nasional yang semakin meningkat, tetapi juga karena kondisi global yang membuat rantai pasok pangan menjadi terganggu.
Kerja sama ini, menurutnya menjadi salah satu komitmen BNI sebagai agen pembangunan untuk mendukung ketahanan sekaligus penguatan sektor agrikultur pangan.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah atas kesempatannya kepada BNI untuk berperan lebih aktif dalam mempercepat transformasi sektor agrikultur. Kami yakin program ini dapat membantu meningkatkan produksi pangan nasional,” pungkasnya. (Rabiatun)