Pembinaan Instruktur dan Tenaga Pelatihan, Wujudkan SDM Pelatihan Vokasi Profesional dan Kompeten

Pembukaan pelatihan instruktur dan tenaga pelatihan secara virtual.

JAKARTA-MARITIM: Di era persaingan global yang semakin sengit, salah satu upaya meningkatkan kompetensi SDM dapat dilakukan melalui instruktur dan tenaga pelatihan yang memiliki peran sangat strategis dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk meningkatkan mutu pelatihan kerja.

Terkait soal ini, Menaker Ida Fauziyah menegaskan, pembinaan terhadap instruktur dan tenaga pelatihan perlu terus ditingkatkan guna mewujudkan SDM pelatihan vokasi yang kompeten dan profesional. Serta mampu menghasilkan tenaga kerja yang siap kerja dan dapat diterima pasar kerja sehingga membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran.

Read More

Hal ini ditekankan Menaker Ida Fauziyah saat membuka pelatihan instruktur dan tenaga pelatihan secara virtual, sekaligus meluncurkan Aplikasi Penilaian Pengukuran Kinerja Instruktur dan Tenaga Pelatihan, serta Pengukuhan Asosiasi Instruktur Perkumpulan Instruktur Pelatihan Kerja Republik Indonesia (PILAR RI) di Jakarta, Senin (20/8/2022) malam.

Para peserta pelatihan diminta untuk mengikuti pelatihan dengan baik, sehingga nantinya dapat menjadi instruktur dan tenaga pelatihan yang kompeten untuk mengajar dan mengelola lembaga pelatihan kerja masing-masing.

Menaker menilai, dalam hal proses pembinaan instruktur dan tenaga pelatihan perlu dilakukan monitoring dan evaluasi kinerja instruktur dan tenaga pelatihan. “Saya menyambut baik adanya Aplikasi Penilaian Pengukuran Kinerja Instruktur dan Tenaga Pelatihan sebagai sistem informasi sebagai salah satu tools pengukuran kinerja instruktur dan tenaga pelatihan,” katanya.

Pengukuran instruktur dan tenaga pelatihan berkinerja tinggi merupakan salah satu terobosan yang dilakukan Direktorat Bina Intala untuk melihat kompetensi instruktur dan tenaga pelatihan berdasarkan dari kompetensi bidang metodologi dan kompetensi bidang keahlian yang dimiliki.

“Adanya pengukuran kinerja ini diharapkan peran dari pimpinan lembaga pelatihan kerja dapat mengetahui kinerja instruktur dan tenaga pelatihan, serta selalu melakukan evaluasi dari hasil yang telah dicapai oleh instruktur dan tenaga pelatihan,” ujarnya. (Purwanto).

Related posts