Bank Muamalat Salurkan Pembiayaan Rp500 Miliar ke Angkasa Pura II

Ki-Ka: Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Angkasa Pura II Hilda Savitri dan Chief Wholesale Banking Officer PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Irvan Y. Noor berfoto usai menandatangani mock up kerja sama penyaluran pembiayaan di Muamalat Tower, Jakarta.

JAKARTA — MARITIM : Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana mengaku, pasca masuknya investor baru yaitu Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) awal tahun ini, pihaknya memang mulai meningkatkan penyaluran pembiayaan. Untuk itu PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, menyalurkan pembiayaan kepada PT Angkasa Pura II (AP II) senilai Rp500 miliar. Fasilitas pembiayaan ini akan digunakan oleh AP II untuk penyelesaian proyek revitalisasi Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.

“Kerja sama dengan Angkasa Pura II ini diharapkan, dapat meningkatkan portofolio pembiayaan perseroan khususnya di segmen korporasi,” kata Achmad K Permana di sela-sela penandatanganan penyaluran pembiayaan dilaksanakan Senin (29/8) di Muamalat Tower, Jakarta, yang dihadiri oleh Chief Wholesale Banking Officer Bank Muamalat Irvan Y. Noor, Direktur Pembiayaan Bank Muamalat Avianto Istihardjo dan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko AP II Hilda Savitri.

Read More

“Kita tahu bahwa PT Angkasa Pura II merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus operator bandara yang memiliki reputasi sangat baik dalam mengelola bandara-bandara dengan traffic paling tinggi di Indonesia, termasuk Bandara Soekarno-Hatta. Oleh karena itu, penyaluran pembiayaan ini merupakan momentum yang baik dan mudah-mudahan dapat berlanjut dengan kerja sama dalam ekosistem bisnis yang lebih luas lagi,” ujarnya.

Dikatakan, pembiayaan ini menggunakan akad musyarakah dengan maksimal tenor 7 tahun. Sebagai informasi, Angkasa Pura II merupakan BUMN yang bergerak di bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan di wilayah Indonesia Barat. Saat ini AP II mengelola 20 bandara dan memiliki rating Pefindo idAA+.

Adapun Bank Muamalat belum lama ini juga mendapatkan rating idA+ dari Pefindo dengan prospek perusahaan adalah stabil. Pasca raihan positif ini Bank Muamalat akan fokus untuk meningkatkan profitabilitas dan perbaikan kualitas aset. Salah satu strateginya adalah melalui sinergi dengan BPKH selaku pemegang saham pengendali perseroan.

Saat ini BPKH memegang 82,65% saham Bank Muamalat. BPKH resmi menjadi pemilik Bank Muamalat setelah penandatanganan pengalihan saham dari Islamic Development Bank (IsDB) dan SEDCO Group pada tanggal Senin, 15 November 2021 dan Selasa, 16 November 2021. (Rabiatun)

Related posts