Penyaluran Kredit Melejit, Dorong Kinerja Bank Mandiri Catat Tren Positif

JAKARTA — MARITIM: Pertumbuhan ekonomi terus melaju, seiring dengan berlanjutnya pemulihan ekonomi. Tren ini terlihat dari semakin membaiknya kinerja perbankan pada semester I-2022, yang tumbuh positif diantaranya penyaluran Kredit seperti catatan Bank Indonesia (BI), realisasi fungsi intermediasi perbankan pada tujuh bulan pertama 2022 berhasil tumbuh 10,71 persen secara tahunan atau year on year (YoY).

Selaras dengan pergerakan kinerja industri perbankan, menurut Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha, Bank Mandiri turut membukukan perbaikan kinerja di bulan Juli 2022. Secara bank only, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sebesar Rp 894,49 triliun atau tumbuh 11,38 persen YoY di akhir Juli 2022.

Read More

Dalam edaran pers yang diterima tabloidmaritim.com, Sabtu (3/9) Rudi As Aturridha menjelaskan, pertumbuhan kredit tersebut salah satunya disokong oleh dua segmen utama perseroan yakni Wholesale Banking dan Retail Banking. Dari sisi wholesale banking, bank bersandi bursa BMRI ini mencatatkan realisasi sebesar Rp 590,51 triliun, meningkat 10,8 persen YoY.

Bila dirinci, lanjutnya, pertumbuhan wholesale banking yang menjadi andalan perseroan ini disumbang oleh pertumbuhan kredit pada Corporate Banking sebesar 7,69 persen YoY. Sementara untuk segmen ritel, bank berlogo pita emas ini mencatat kenaikan 12,53 persen YoY.

Rudi menilai, berdasarkan hasil Tim Ekonom Bank Mandiri pertumbuhan ekonomi domestik masih memiliki ruang untuk tumbuh. Untuk itu, pihaknya akan terus mendorong pertumbuhan kredit khususnya pada sektor yang masih mencatat peningkatan antara lain perkebunan, jasa konstruksi infrastruktur, industri makanan dan minuman, energi dan air, serta jasa keuangan.

“Dengan kondisi makroekonomi yang semakin membaik, kami optimis kredit Bank Mandiri mampu tumbuh di kisaran 11 persen YoY secara konsolidasi hingga akhir tahun,” ujarnya, Jumat (2/9).

Rudi menambahkan, pada segmen wholesale, Bank Mandiri fokus untuk menjadi wholesale bank terdepan yang tidak hanya menawarkan kredit, namun juga senantiasa mengakuisisi potensi sumber pendapatan non bunga, antara lain melalui transaksi trade dan cash management.

Kemudian, pada segmen retail, bank pelat merah bersandi saham BMRI itu terus berkolaborasi menumbuhkan bisnis secara sustain dan prudent dengan menargetkan sektor spesifik dan value chain melalui proposisi digital yang lengkap, cepat, dan andal.

Perbaikan dari sisi kinerja kredit Bank Mandiri pun diikuti dari posisi likuiditas masih baik. Hal ini terlihat dari posisi loan to deposit ratio (LDR) bank only Bank Mandiri per Juli 2022 yang terjaga pada level 87,48 persen, dengan tren pertumbuhan dana pihak ketiga yang optimal serta didominasi oleh dana murah (CASA).

Sementara per Juli 2022, total dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Bank Mandiri secara bank only telah mencapai Rp 1.013,08 triliun, tumbuh 8,78 persen YoY. Hal ini juga diikuti oleh peningkatan rasio CASA Bank Mandiri secara bank only yang terus membaik menjadi 75,82 persen per Juli 2022 dari periode setahun sebelumnya 73,76 persen.

“Pertumbuhan tersebut antara lain disumbang oleh CASA yang naik 11,82 persen YoY di akhir Juli 2022,” imbuhnya.

Dalam mendukung kinerja di tahun ini, bank berlogo pita emas ini telah mempercepat transformasi digital. Salah satunya lewat dua produk digital unggulan, yakni Livin’ by Mandiri untuk ritel dan Kopra by Mandiri untuk nasabah wholesale.

“Dalam perjalanan transformasi digital, Bank Mandiri terus mengedepankan kenyamanan dan kebutuhan nasabah. Sehingga fitur-fitur dan layanan yang dihadirkan dapat menjadi solusi transaksi nasabah,” pungkas Rudi. (Rabiatun)

Related posts