MALANG – MARITIM : Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur menilai gelaran “Syukuran Nelayan” dan “Petik Laut” 2022 di kawasan Sendangbiru, Kabupaten Malang, bisa menjadi salah satu daya tarik untuk para wisatawan di wilayah tersebut. Ketika menghadiri syukuran nelayan petik laut di Kabupaten Malang, Gubernur mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur, memberi dukungan penuh agar agenda tahunan tersebut bisa menjadi wisata tambahan di kawasan selatan.
Salah satu bentuk dukungan, kata Gubernur Wanita di Provinsi Jawa Timur, adalah agar disiapkan sejumlah titik strategis agar nantinya dapat dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan tersebut. Ujarnya: “Saya minta kepada bupati untuk menyiapkan titik strategis agar dibangun PLTS sehingga berdampak kepada masyarakat, nelayan dan wisatawan”.
Pihaknya saat ini tengah memperkuat upaya pembangunan PLTS di sejumlah wilayah yang di Jatim untuk menguatkan elektrifikasi yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, lanjutnya, dengan adanya PLTS di kawasan Sendangbiru akan menjadi bentuk dukungan dan penyemangat kepada para nelayan kawasan Malang bagian selatan dan mampu meningkatkan produktivitas nelayan dalam menghasilkan tangkapan ikan.
“Petik laut” dan “Syukuran Nelayan” ini merupakan acara tahunan para nelayan yang selalu digelar sebagai penanda rasa terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi limpahan rejeki kepada para nelayan. Pelaksanaannya selau dilangungkan pada akhir bulan September di setiap tahun. Prosesi kali ini merupakan kali ke-40 yang dilaksanakan di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai Pondokdadap.
Prosesi dimulai dengan arak-arakan tumpeng raksasa yang berisikan hasil bumi Dusun Sendangbiru, lalu diarak keliling kampung dengan diiringi barisan penari dan para pegiat budaya. Arak-arakan tumpeng ini kemudian diarahkan menuju kawasan dermaga untuk dinaikkan ke perahu. Saat prosesi larung sesaji, nampak ratusan masyarakat ikut serta mengawal sesaji hingga sampai di titik pelarungan.
Pantai Sendangbiru terletak di pesisir selatan di tepi Samudera Hindia dan berjarak kurang lebih 67 kilometer dari titik tengah Kota Malang. Meskipun jarak tempuh ke kawasan itu berkisar mencapai 2,5 jam, namun wilayah itu sampai kini masih menjadi destinasi wisata potensial di Kabupaten Malang. ** Erick Arhadita
