JAKARTA-MARITIM : Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyampaikan Indonesian Spice Up the World (ISUTW) merupakan program bersama semua pemangku kepentingan untuk mempromosikan dan mempopularitaskan kekayaan rempah-rempah Indonesia. Dimana Kemenperin menargetkan ekspor bumbu kuliner senilai US$2 miliar dan mendorong 4.000 restoran Indonesia go international di mancanegara pada 2024.
“Program ini dilakukan sebagai upaya mempopulerkan bumbu masak Indonesia sehingga popularitas rempah-rempah Indonesia dapat menyaingi dan tidak kalah oleh bumbu rempah-rempah oriental asal Thailand dan Vietnam,” kata Dirjen Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika, saat jumpa pers menjelang penyelenggaraan SIAL Interfood 2022, yang diadakan oleh Krista Exhibitions (PT Kristamedia Pratama), di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, ISUTW adalah program bersama lintas k/l untuk mendukung peningkatan kontribusi dan nilai tambah sub sektor kuliner bagi perekonomian nasional. Indonesia mempromosikan lima makanan khas nasional, yaitu rendang, nasi goreng, sate, soto, dan gado-gado.
Lima makanan ini dinobatkan sebagai World’s 50 Best Foods 2017-2021 oleh CNN Travel. Selain itu, masakan Indonesia lainnya seperti seafood juga diiklankan. Ke depannya, ribuan restoran Indonesia di luar negeri akan menampilkan merek rempah dan bumbu lokal Indonesia. Sementara itu, di Indonesia, mini-storefronts telah didirikan di tujuan wisata prioritas utama. Produk rempah dan bumbu Indonesia juga ditawarkan melalui etalase digital (marketplace) yang terhubung dengan landing page ISUTW untuk memfasilitasi perdagangan produk rempah dan bumbu Indonesia.
Ditambahkan, ISUTW juga merupakan strategi untuk meningkatkan daya saing industri pengolahan rempah dan rempah Indonesia melalui kemudahan akses bahan baku, peningkatan teknologi, kompetensi SDM dan kualitas produk.
Sementara Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menambahkan program ISUTW telah dirancang sebagai strategi memperkenalkan produk rempah dan bumbu masak Indonesia di mancanegara, termasuk untuk mengembangkan jaringan restoran Indonesia di luar negeri.
Salah satu upaya yang dilakukan Ditjen IKMA dalam memperluas pasar produk IKM adalah fasilitasi kepesertaan IKM Unggulan dalam berbagai event pameran di dalam negeri dan luar negeri. Di antaranya SIAL InterFood 2022, dengan menampilkan produk dari 24 IKM makanan dan minuman, termasuk rempah dan bumbu dari beberapa kota antara lain Jabodetabek, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Payakumbuh dan Lampung.
Dari 24 IKM tersebut, 14 merupakan industri pilihan jebolan Indonesia Food Inovation (IFI) 2020 dan 2021 yang telah melalui proses kurasi ketat dan pendampingan dari Ditjen IKMA dan 10 IKM dari peserta pendampingan dan sertifikasi HACCP.
Sedangkan CEO Krista Exhibitions, Daud Salim, menjelaskan pihaknya telah menyelenggarakan pameran industri makanan dan minuman selama 20 tahun. Pameran diadakan pada 9-12 November 2022 di JIExpo Kemayoran.
Diikuti lebih dari 750 perusahaan dari 27 negara seperti Australia, Belanda, China, India, Indonesia, Iran, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Oman, Pakistan, Palestina. Perancis , Polandia , Saudi Arabia, Singapura, Taiwan, Thailand, Turki, Uruguay, USA, Vietnam, Yunani. Pameran SIAL Interfood 2022 bersamaan dengan Pameran F&B License Franchise, SeaFood Show of Asia dan INAShop Expo 2022.
Daud mengatakan, pameran ini terbilang istimewa setelah hampir 3 tahun vakum akibat pandemi Covid-19 dan optimis dengan adanya pameran pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia akan go global di mancanegara.
Ditargetkan, pameran dihadiri 82.000 pengunjung, mengulangi sukses SIAL 2019. Disampingi itu, pameran akan menyediakan berbagai peluang bisnis bagi seluruh peserta untuk mempromosikan produk dan teknologi peralatan terbaru sebagai solusi para pelaku usaha meningkatkan usaha dari segi kualitas maupun kuantitas secara efisien. (Muhammad Raya)