SINGAPURA-MARITIM: Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mengadakan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, Yoji Kobayashi, di sela pertemuan The 17th Asia Pacific Regional Meeting of the ILO di Singapura, Rabu (7/12/2022) waktu setempat.
Pertemuan ini, kata Sekjen Anwar, untuk memberikan kepastian terkait dibukanya peluang penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sektor lainnya di bawah skema Indonesian-Japan Economic Partnersip Agreement (IJEPA). Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan telah mengusulkan Amandemen Chapter on MNP pada Basic Agreement IJEPA.
“Peluang dibukanya penempatan PMI yang tengah diusulkan oleh Pemerintah Indonesia adalah penempatan PMI di sektor pariwisata. Ini karena sektor pariwisata di Jepang tengah mengalami peningkatan dan kebutuhan akan ketersediaan tenaga kerja Indonesia di sektor pariwisata tersebut cukup banyak,” katanya.
Sekjen Anwar menginginkan Pemerintah Jepang dapat mendorong perluasan sektor penempatan PMI melalui program IJEPA, seperti yang telah diusulkan oleh Pemerintah Indonesia serta kerjasama dalam pengembangan pelatihan bahasa Jepang dan pelatihan care worker bagi PMI.
Menurut Anwar, penempatan PMI di bawah skema IJEPA yang merupakan mekanisme Government to Government (G-to-G) telah mencapai batch ke-15. Melalui program ini, PMI diberikan pelatihan bahasa Jepang selama 6 bulan di Indonesia sebelum berangkat, dan pelatihan bahasa Jepang di AOTS (The Association for Overseas Technical Cooperation and Sustainable Partnerships) selama 6 bulan di Jepang.
Ia mengharapkan dari pertemuan ini dapat menghasilkan pengetahuan dan informasi bermanfaat untuk membangun jejaring kemitraan pasar kerja di Jepang, khususnya pengembangan sektor ketenagakerjaan Indonesia.
“Saya harap hubungan kerja sama antara Indonesia dan Jepang, khususnya di bidang ketenagakerjaan, akan semakin baik dan terus berkembang,” tutupnya. (Purwanto).