JAKARTA – MARITIM : Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat menjelang Idulfitri 1444 H. Dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut, Kemenperin menggelar Bazaar Lebaran 2023 pada 11-14 April 2023 di Plasa Pameran Industri Kementerian Perindustrian, Jakarta.
“Setiap menjelang Idulfitri, tren permintaan terhadap barang kebutuhan pokok akan meningkat tajam. Untuk memenuhi kenaikan permintaan tersebut, tidak cukup hanya mengandalkan ketersediaan stok pasar, tetapi juga perlu didukung pendistribusian yang tepat sasaran,” ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika saat membuka Bazaar Lebaran 2023, Selasa (11/4).
Untuk menjamin ketersediaan stok pasar, Kemenperin bekerja sama dengan Satgas Pangan dan instansi lainnya dalam mengatur kelancaran distribusi bahan pangan dan pakan selama masa Lebaran tahun 2023. “Kami berkomunikasi dan berkoordinasi secara intensif dengan Satgas Pangan dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya agar angkutan bahan pangan dan pakan tetap berjalan normal di periode ini,” Putu menyampaikan.
Bazaar Lebaran merupakan kegiatan rutin tahunan yang menjadi salah satu bentuk kepedulian dan wujud partisipasi Kemenperin dalam menyambut Lebaran, digelar di Plasa Pameran Industri Kemenperin yang merupakan fasilitas bagi para perajin dan pengusaha untuk berpromosi. “Selain itu, Bazaar Lebaran Kemenperin bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para pegawai dan masyarakat sekitar untuk mendapatkan bahan makanan, minuman, dan sandang lainnya dengan harga terjangkau,” tutur Putu.
Bazaar lebaran tahun ini diikuti oleh lebih dari 80 perusahaan baik skala besar, menengah maupun usaha kecil, produk-produk yang akan ditampilkan antara lain makanan (minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, biskuit, olahan daging, makanan siap saji dan lainnya), minuman (sirop, susu, minuman ringan lainnya), tekstil (pakaian jadi, sarung), maupun produk elektronika. Pada hari pertama pelaksanaan bazaar lebaran akan dilakukan penjualan perdana minyak goreng murah dari PT. Sinar Mas sebanyak 4.000 liter.
“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya atas partisipasi industri makanan dan minuman serta industri tekstil, aneka dan elektronika dalam menyukseskan Bazaar Lebaran tahun ini. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada PT Sinar Mas dalam menyukseskan kegiatan penjualan minyak goreng murah sebanyak 4.000 liter,” terang Putu.
Kinerja Positif Industri Makanan dan Minuman
Pertumbuhan industri nonmigas pada tahun 2022 mencapai 5,01%, atau meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sebesar 3,67%. Pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) pada tahun 2022 mencapai 4,90%, meningkat signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 2,54%.
Pada periode 2022, industri pengolahan nonmigas berkontribusi sebesar 16,48% terhadap PDB Nasional, dengan kontribusi terbesar terhadap industri pengolahan nonmigas berasal dari industri mamin sebesar 38,35%. “Hal tersebut menjadikan industri makanan dan minuman sebagai subsektor dengan kontribusi PDB terbesar,” Putu mengungkapkan.
Sumbangan nilai ekspor produk industri mamin sampai dengan triwulan IV tahun 2022 mencapai US$ 48,61 miliar atau memberikan kontribusi sebesar 16,65% dari total ekspor nasional. Nilai impor sebesar US$ 16,52 miliar menyebabkan nilai neraca perdagangan surplus sebesar US$ 32,09. (M. Raya)