JAKARTA–MARITIM : Perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, dari Bank Indonesia sebagai berikut:
Pada akhir hari Kamis, 20 Juli 2023
Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.985 per dolar AS.
Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,19 persen.
DXY[1] menguat ke level 100,88.
Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 3,850 persen.
Pada pagi hari Jumat, 21 Juli 2023
Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.005 per dolar AS.
Yield SBN 10 tahun naik ke 6,21 persen.
Aliran Modal Asing (Minggu III Juli 2023)
Premi CDS Indonesia 5 tahun naik dari 79,77 bps per 14 Juli 2023 menjadi 81,72 bps per 20 Juli 2023.
Berdasarkan data transaksi 17 – 20 Juli 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp4,67 triliun terdiri dari beli neto Rp2,56 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp2,11 triliun di pasar saham.
Selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen hingga 20 Juli 2023, nonresiden beli neto Rp89,56 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp16,77 triliun di pasar saham.
Bank Indonesia, terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut. (Rabiatun)