JAKARTA–MARITIM : PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI berkomitmen, ikut berpartisipasi membantu pemerintah menangani dan mengurangi stunting di Indonesia.
Hal tersebut sejalan dengan masih tingginya angka stunting (kurang gizi) di Indonesia, khususnya anak usia 1.000 hari pertama atau tiga tahun yang merupakan usia emas pertumbuhan manusia.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo , Rabu (16/8) mengungkapkan, ini partisipasi perusahaan mendukung Program Development Goals No. 2, untuk menghilangkan kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan gizi yang baik.
“Ini bentuk dukungan BNI kepada pemerintah dalam menangani dan mengurangi stunting di Indonesia,”ujarnya.
Terkait hal itu, BNI menggelar program pencegahan dan pengentasan stunting untuk 40 balita, dilaksanakan di Kelurahan Rajeg Mulya dan Kelurahan Teluk Naga, Tangerang, Banten, Senin (14/8/2023).
Dalam acara tersebut ada pemberian obat-obatan, untuk ibu hamil dan balita disesuaikan pada kebutuhan, pemberian asupan gizi secara teratur, pemberian penyuluhan secara berkala, serta pemantauan perkembangan ibu hamil dan balita selama periode program.
“Melalui kegiatan ini, mari bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting dan risikonya terhadap anak-anak,” ujarnya.
Okki mengatakan, program ini diharapkan bisa sejalan dengan tujuan Program Development Goals No. 2 untuk menciptakan dunia yang bebas dari kelaparan di tahun 2030.
Menurutnya, program pencegahan dan pengentasan stunting untuk balita menjadi salah satu jembatan untuk memangkas tingginya angka stunting di Indonesia. Program ini juga akan berkelanjutan dijalankan selama satu tahun.
“Pencegahan stunting tidak hanya dimulai dari memantau gizi balita tapi juga sejak dalam kandungan, untuk itu ibu hamil juga perlu mendapat perhatian soal asupan gizi yang baik,” tandasnya. (Rabiatun)