JAKARTA-MARITIM: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah melepas 2.000 peserta magang ke Jepang, Kamis (21/9/2023) di Jakarta. Pelepasan ditandai dengan pemukulan beduk.
Menko Airlangga mengapresiasi ribuan peserta pemagangan karena antusias untuk meningkatkan kompetensinya. Meski demikian, ia mengingatkan para peserta magang tentang berbagai tantangan yang ada di Jepang. Baik penyesuaian atau perbedaan kebudayaan, iklim, cara bekerja, etos kerja dan lainnya.
“Namun saya percaya para peserta magang memiliki semangat dan tekad yang kuat untuk melampaui tantangan tersebut,” ucapnya.
Airlangga menyatakan, dari program pemagangan yang sudah dilaksanakan, berhasil menjadikan beberapa alumninya sukses dan menempati posisi strategis di perusahaan, mulai dari manajemen menengah hingga pimpinan perusahaan. “Tentu saya berharap dari 2.000 orang yang hadir ini suatu saat akan memimpin perusahaan-perusahaan yang akan mempekerjakan orang lain,” ucapnya.
Lebih lanjut dia menuturkan, saat ini banyak negara masuk aging population, termasuk Jepang. Kondisi tersebut menjadi kesempatan bagi pemuda-pemudi Indonesia untuk bisa mengisi di Jepang yang salah satunya melalui pemagangan.
“Bahkan kalau bisa kuotanya ditambah. Ini perlu disampaikan kepada pemerintah Jepang. Kita akan terus mendorong. Selain Jepang investasi di Indonesia, tentunya akan menjadi penting bagi Jepang training, skilling, upskilling. Dan ini paling pas kalau dilakukannya di Jepang, sehingga nantinya mereka akan kembali untuk memperkuat industri-industri di dalam negeri,” ucapnya.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam laporannya menyampaikan bahwa sebanyak 2.000 peserta magang ke Jepang yang hari ini dilepas berasal dari Lembaga Pelatihan Kerja atau Sending Organization di Jabodetabek.
Menurut Menaker, program pemagangan ini sangat diminati masyarakat. Bahkan, berdasarkan laporan yang diterimanya, peserta yang mendaftar program ini mencapai 2.500 orang. “Ini menunjukkan tingginya antusiasme angkatan kerja kita dalam meningkatan kompetensi melalui program pemagangan ke Jepang,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan, program magang ke Jepang sudah dilakukan pemerintah Indonesia sejak 1993. Hingga sekarang, lebih dari 103.000 alumni yang berhasil menyelesaikan program pemagangan dengan baik. Kemnaker pun akan terus memasifikasi program magang ke Jepang untuk memaksimalkan pembangunan SDM menuju Indonesia Maju.
Ditambahkan, Kemnaker bekerja sama dengan IM Japan telah melaksanakan berbagai program pendukung pemagangan ke Jepang, dengan program terkini berupa bantuan subsidi pra pemberangkatan senilai 100.000 Yen kepada calon peserta pemagangan.
Menaker menyatakan, para peserta tersebut sudah dipastikan keberangkatannya dalam program magang ke Jepang serta Program Dana Usaha Mandiri senilai hingga 900.000 Yen bagi peserta magang yang telah menyelesaikan program magang ke Jepang baik selama 3 tahun maupun 5 tahun.
Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga secara simbolis memberikan Dana Usaha Mandiri kepada alumni program pemagangan ke Jepang yang baru saja menyelesaikan program pemagangan selama 5 tahun. (Purwanto).